kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Susi minta pengusaha kapal asing setop adu domba


Selasa, 21 Juni 2016 / 16:03 WIB
Susi minta pengusaha kapal asing setop adu domba


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta para pengusaha kapal eks asing untuk berhenti melobi sejumlah pihak.

Menurut Susi, pihak-pihak yang dilobi pengusaha mulai dari media, kementerian lain, hingga Istana Negara.

"Saya mohon, saya mengimbau, sudahlah sekarang ikan banyak silahkan investasi, stop mengadudomba antar menteri, termasuk mengetok pintu Istana," ujar Susi di Kantor KKP, Jakarta, Senin (21/6).

Lobi pengusaha kapal eks asing kata Susi, dilakukan agar pemerintah melunak dan memperbolehkan kapal eks asing kembali beroperasi.

Meski para pengusaha kapal eks asing melobi media hingga sampai ke Istana, Susi menegaskan bahwa ia tidak akan bergeming.

Sebab, Susi mengatakan bahwa kebijakan yang diambil KKP sudah mendapat izin Presiden Joko Widodo.

Seperti diketahui, Susi menerapkan kebijakan moratorium kapal eks asing dan pelarangan bongkar muat kapal di tengah laut atau transhipment.

Kebijakan itu membuat ribuan kapal eks asing yang awalnya beroperasi di laut Indonesia tidak bisa melaut. Dari hasil analisis evaluasi yang dilakukan KKP, 1.132 kapal eks asing yang ada di 33 pelabuhan hanya dimiliki oleh 187 perusahaan atau pemilik.

Rinciannya, 374 kapal milik China, 280 kapal milik Thailand, 216 milik Taiwan, 104 kapal milik Jepang, dan 98 kapal milik Filipina.

Menurut Susi, kebijakan itu membuat banyak pengusaha melakukan berbagai cara agar kapal-kapal eks asing bisa kembali beroperasi.

Salah satu cara yang diyakini Susi adalah membuat isu pemerintah melakukan deindustrialisasi sekor perikanan.

"Jangan membuat isu yang tidak benar, jangan hasut yang tidak benar. Kalau keberatan, silahkan PTUN-kan kami," kata Susi. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×