kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Survei: Pendapatan UMKM akan melonjak 160% jika jualan lewat e-commerce


Jumat, 03 Juli 2020 / 04:33 WIB
Survei: Pendapatan UMKM akan melonjak 160% jika jualan lewat e-commerce
ILUSTRASI. Ilustrasi pameran UMKM. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/26/04/2017


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Komisaris Sea Group Pandu P Sjahrir mengatakan, pendapatan rata-rata yang diterima oleh para pelaku UMKM bila berjualan melalui e-commerce akan mengalami peningkatan lebih dari 160%. Ini berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya.

"Sementara untuk peningkatan produktivitas penggunaan e-commerce bisa mencapai 110%. E-commerce bisa menurunkan biaya operasional toko, meningkatkan produktivitas dan fleksibilitas bekerja," ujarnya dalam temu pers yang disiarkan secara virtual, Kamis (2/7/2020).

Pandu juga mengatakan, dalam survei itu, ada 70% responden yang mengakui akan terus memanfaatkan media digital melalui e-commerce untuk berjualan dan berbelanja mulai hari ini hingga saat new normal berlangsung.

Baca Juga: Fintech P2P lending dinilai memiliki peluang untuk dorong pertumbuhan UKM

Sementara untuk jenis media yang dilakukan dalam mempromosikan jualannya berbeda-beda. Misalnya saja ada 51% responden yang meningkatkan penjualan lewat platfrom e-commerce, 50% meningkatkan penjualan menggunakan video streaming dan 49 persen meningkatkan penjualannya melalui pelatihan secara online.

"Untuk penjualan melalui e-commerce akan didominasi oleh sektor retailer, industri rumahan, makanan dan akomodasi," katanya.

Baca Juga: Perbankan bersiap untuk memacu kredit di semester II ini

Pandu juga berpendapat bahwa memanfaatkan digital untuk menunjang penjualan para UMKM bukanlah hal yang mudah. Selama Pandemi Covid-19 UMKM akan memiliki hambatan-hambatan dalam mengaplikasikan digital untuk penjualannya seperti minimnya pengetahuan, sulitnya mereka bekerja dari rumah hingga tidak memiliki permodalan.

Minimnya pengetahuan kata dia akan membuat para pelaku UKM merasa sulit untuk menggunakan dan mengakses fitur-fitur. Di sisi lain para pelaku UMKM banyak juga yang merasa sulit untuk bekerja dari rumah, yang dikarenakan kurangnya jangkauan dalam mengakses internet hingga adanya beberapa pekerjaan yang memang memerlukan interaksi fisik.

Baca Juga: Indonesia bakal berutang Rp 900,4 triliun di semester II-2020

"Sementara kalau untuk permodalan, pemerintah kita sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 34,1 triliun untuk membantu Digitalisasi UMKM agar lebih cepat terealisasikan. Ada juga beberapa program yang disiapkan pemerintah untuk menopang UMKM seperti restrukturisasi, cicilan ringan hingga pelatihan-pelatihan," jelas dia.

Baca Juga: Usai rights issue, Bank Bukopin akan bidik ekspansi kredit UMKM dan konsumer

Survei ini dilakukan kepada 20.000 anak muda yang memiliki usia mulai dari 16 tahun hingga 35 tahun. Dari total seluruh responden yang terlibat ada 2.200 responden yang merupakan pelaku usaha. Survei ini pun dilakukan melalui platform Garena dan Shopee selama periode Juni 2020.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Riset: Pendapatan UMKM Bakal Naik 160 Persen Jika Jualan via Online"
Penulis : Elsa Catriana
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×