kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Survei Litbang Kompas: Kepuasan Publik terhadap Kinerja Jokowi-Ma'ruf Meningkat


Senin, 21 Februari 2022 / 11:50 WIB
Survei Litbang Kompas: Kepuasan Publik terhadap Kinerja Jokowi-Ma'ruf Meningkat
ILUSTRASI. Hasil Survei Litbang Kompas menyebut kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi -Ma?ruf Amin mencapai 73,9%.


Sumber: Kompas.com | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin meningkat. Hasil Survei Litbang Kompas pada akhir Januari 2022 menyebut kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi -Ma’ruf Amin mencapai 73,9%. Angka ini meningkat dari 66,4% dibandingkan survei serupa pada Oktober 2021. 

Angka tersebut bahkan tertinggi selama survei-survei sejenis dilakukan sejak Januari 2015 atau di awal masa pemerintahan Presiden Jokowi. 

Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 17-30 Januari kepada 1.200 responden. Tingkat kepercayaan mencapai 95% dengan margin of error pada 2,8%. 

Berdasarkan survei teranyar itu, kepuasan publik meningkat pada empat bidang, yakni politik dan keamanan (meningkat 6,8%), penegakan hukum (5,3%), ekonomi (6,1%), serta kesejahteraan sosial (9,7%). 

Baca Juga: Survei Indikator Sebut 71% Responden Puas dengan Kinerja Jokowi

Kepuasan tertinggi berada di bidang kesejahteraan sosial (78,3%) serta politik dan hukum (77,6%). ”Presiden dan Wakil Presiden benar-benar ingin memanfaatkan waktu tersisa hingga Oktober 2024 untuk tidak berhenti bekerja mengantarkan bangsa ini lepas landas,” ujar Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan Juri Ardiantoro dikutip harian Kompas, Senin (21/2/2022). 

Juri menilai, setidaknya ada dua hal yang membuat tingkat kepuasan publik meningkat. Pertama, ia menilai pemerintahan Jokowi-Ma’ruf mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengatasi pandemi Covid-19 dan dampak-dampak yang ditimbulkannya. 

Kedua, Jokowi dianggap konsisten menunaikan visi dan misinya, terutama pemerataan pembangunan, pembangunan sumber daya manusia, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. 

Sementara itu, Deputi Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani beranggapan bahwa kepuasan yang meningkat masih sebatas prosedural, belum menyentuh substansi yang dirasakan langsung oleh masyarakat. 

“Yang menjadi persepsi publik tentu harus dihargai, tetapi realitanya harus benar-benar disadari pemerintah apakah kebijakannya sudah sesuai harapan publik atau belum,” ujar dia. 

Menurut Kamhar, hal itu tecermin dari beberapa kebijakan pemerintah yang dianggap sebagai kemunduran, seperti Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta Undang-Undang Ibu Kota Negara. 

Senada, Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Fathul Bari secara khusus mengingatkan pekerjaan rumah terkait demokratisasi dan penegakan hukum. Dua aspek ini sudah disorot publik sejak beberapa waktu terakhir dan harus jadi perhatian pemerintah.

Jangan kemudian tingginya tingkat kepuasan publik justru disalahgunakan dengan membuat peraturan tanpa melibatkan publik, sebagaimana Undang-Undang Cipta Kerja yang disusun secara kilat tanpa partisipasi publik dan berujung vonis inkonstitusional bersyarat oleh MK. 

”Putusan MK (Mahkamah Konstitusi) tentang UU Cipta Kerja sebaiknya menjadi cerminan,” kata Bari.

Baca Juga: Survei: Warga Yakin Jakarta Lebih Baik Setelah Tak Jadi Ibu Kota Negara

Penulis : Vitorio Mantalean
Editor : Diamanty Meiliana

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei Litbang Kompas: Kepuasan Publik terhadap Jokowi-Ma'ruf Capai Angka Tertinggi".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×