Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) kembali mempublikasikan Indeks Bisnis UMKM Kuartal I-2024 dan Ekspektasi Kuarta II-2024. Hasilnya, Indeks Bisnis UMKM pada level 102,9 di tiga bulan pertama tahun 2024.
Pada kuartal II 2024, pelaku UMKM tetap optimistis ekspansi usahanya akan terus berlanjut, seperti tercermin pada Indeks Ekspektasi Bisnis UMKM yang tetap di level yang tinggi di level 129,9. Dibandingkan dengan kuartal I-2024, optimisme tersebut kembali menguat.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, ada perlambatan Indeks Bisnis UMKM di kuartal I-2024 apabila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Menurutnya, ada beberapa alasan yang membuat ekspansi bisnis UMKM sedikit melambat
Beberapa di antaranya adalah pelemahan daya beli masyarakat dan keterlambatan panen raya di beberapa daerah yang terdampak El-Nino, normalisasi permintaan terhadap barang dan jasa pasca perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nataru.
Lalu, kenaikan harga barang input/barang dagangan menyebabkan volume produksi/volume penjualan cenderung menurun, dan persaingan yang semakin ketat dari pebisnis online dan peritel modern, dan waktu operasi yang terbatas selama bulan puasa untuk usaha restoran/warung.
Baca Juga: BRI Salurkan Kredit UMKM Sebesar Rp 1.089,41 Triliun di Kuartal I-2024
Apabila dilihat secara sektoral, Supari bilang, hampir semua sektor UMKM mencatat ekspansi usah, kecuali sektor transportasi. Ia melihat indeks tertinggi terjadi di sektor pertambangan dan penggalian karena kenaikan permintaan untuk air bersih dan gas.
Kenaikan rata-rata harga jual dan panen raya yang mulai terjadi di sebagian sentra produksi mendorong ekspansi sektor pertanian. Kenaikan aktivitas usaha pada sektor industri pengolahan, perdagangan serta hotel dan restoran/warung juga ditopang oleh kenaikan rata-rata harga jual dan kegiatan kampanye.
“Sementara pertumbuhan bisnis sektor konstruksi didorong peningkatan renovasi atau perbaikan rumah menjelang puasa dan hari raya,” ujarnya.
Meski demikian, BRI tetap mampu mencatatkan pertumbuhan kredit di periode Januari hingga Maret 2024 sebesar 10,89% YoY menjadi Rp 1.308,6 triliun. Mayoritas dari kredit tersebut merupakan kredit UMKM yang mencapai Rp 1.089,41 triliun atau setara dengan 83,25% dari total portofolio kredit.
Di kuartal II-2024, Supari mengungkapkan ada beberapa faktor yang mendorong optimisme ekspansi tersebut. Faktor pendorong tersebut antara lain puncak panen raya tanaman bahan makanan akan terjadi di sebagian besar sentra produksi, perayaan HBKN Idul Fitri akan meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa.
“Juga didukung cuaca yang lebih kondusif serta akselerasi pelaksanaan proyek-proyek pemerintah dan swasta,” kata Supari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News