kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Surplus Neraca Perdagangan Diperkirakan Susut Hingga 70%


Senin, 14 Februari 2022 / 18:17 WIB
Surplus Neraca Perdagangan Diperkirakan Susut Hingga 70%
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di dermaga bongkar muat peti kemas Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (3/1/2022). Surplus Neraca Perdagangan Diperkirakan Susut Hingga 70%.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Neraca perdagangan diperkirakan masih akan mencetak surplus pada awal tahun ini. Namun, surplusnya ditaksir berkurang signifikan. 

Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, keuntungan neraca perdagangan pada bulan Januari 2022 sebesar US$ 300 juta. 

Josua mengatakan, penurunan surplus ini didorong oleh penurunan baik dari sisi ekspor maupun dari sisi impor. 

“Dari pola musiman 5 tahun terakhir, baik ekspor maupun impor diperkirakan turun secara bulanan di bulan Januari 2022,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Sabtu (12/2). 

Baca Juga: Awal Tahun 2022, Ekonom Bank Mandiri Perkirakan Surplus Neraca Perdagangan Menyusut

Josua memerinci, ekspor pada bulan Januari 2022 diperkirakan sebesar US$ 20,64 miliar. Bila dibandingkan dengan posisi Desember 2021 yang sebesar US$ 22,38 miliar, ini nampak menurun 7,77% month to month (mtm). 

Menurut Josua, penurunan ekspor secara bulanan ini juga dipengaruhi oleh larangan ekspor batubara dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan domestik. Padahal, batubara ini memegang lebih dari 15% dari total ekspor Indonesia. 

“Dengan demikian, larangan ekspor ini berdampak signifikan pada kinerja ekspor pada bulan Januari 2022,” jelas Josua. 

Tidak hanya dari sisi kebijakan batubara, penurunan ekspor juga dipengaruhi oleh permintaan negara mitra dagang utama Indonesia, seperti China, Amerika Serikat (AS), dan India yang mengalami penurunan. 

Baca Juga: DRI Perkirakan Surplus Neraca Perdagangan Januari 2022 Susut Signifikan

Dari sisi harga komoditas, harga komoditas batubara menurun. Hanya, masih ada beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga seperti Crude Palm Oil (CPO) yang naik 55,86% mtm dan karet naik 3,30% mtm. 

Namun, secara keseluruhan, bila dibandingkan dengan capaian ekspor pada bulan Januari 2021 yang sebesar US$ 15,29 miliar, capaian ekspor pada Januari 2022 masih meroket 35,01% yoy. 

Dari sisi impor, Josua memperkirakan impor pada bulan Januari 2022 sebesar US$ 20,35 miliar, atau turun 4,73% mtm dari posisi bulan Desember 2021 yang sebesar US$ 21,36 miliar. 

Baca Juga: Harga Minyak Melonjak dan Defisit Migas Indonesia Bengkak, Ekspansi SPBU Jalan Terus

Namun, bila dibandingkan dengan bulan Januari 2021 yang sebesar US$ 13,33 miliar, nilai impor diperkirakan masih tumbuh tinggi 52,66% yoy.  Peningkatan ini juga dipengaruhi oleh harga minyak global sehingga meningkatkan impor minyak dan gas (migas). 

Selain itu, ada juga peningkatan aktivitas manufaktur yang menandakan permintaan konsumen sehingga ini berperan dalam peningkatan impor secara tahunan dan menahan penurunan impor secara bulanan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×