kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Suku Bunga Acuan BI Capai 5,50% pada Akhir Tahun 2022


Minggu, 18 Desember 2022 / 16:01 WIB
Suku Bunga Acuan BI Capai 5,50% pada Akhir Tahun 2022
ILUSTRASI. Bank Mandiri memperkirakan, Bank Indonesia (BI) kembali mengerek suku bunga acuan pada Desember 2022. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri memperkirakan, Bank Indonesia (BI) kembali mengerek suku bunga acuan pada Desember 2022. 

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan, BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada pekan ini. 

“Kami memperkirakan suku bunga acuan naik 25 bps, sehingga pada akhir 2022 suku bunga acuan berada di level 5,50%,” tutur Faisal kepada Kontan.co.id, belum lama ini. 

Namun, Faisal meyakini kenaikan suku bunga acuan BI tak akan berhenti pada tahun ini. 

Baca Juga: Giliran Fitch Pangkas Ekonomi Indonesia

Pada tahun 2023, BI diperkirakan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps. Sehingga pada akhir tahun 2023, suku bunga acuan bergerak di level 5,75%. Ini seiring dengan potensi inflasi dalam negeri yang bisa kembali ke target BI yang sebesar 2% YoY hingga 4% YoY. Masih ada kemungkinan inflasi masih tinggi di kisaran 5% YoY hingga 6% YoY pada semester I-2023. 

Sehubungan dengan ini, baru-baru ini bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps. Kenaikan ini lebih landai dari kenaikan pada bulan-bulan sebelumnya yang mencapai 75 bps. 

Nah, langkah The Fed yang kurang ngegas ini membawa angin segar bagi prospek aliran modal asing masuk ke negara berkembang, termasuk Indonesia. Tetapi, sama dengan Indonesia, Faisal memperkirakan langkah kenaikan suku bunga acuan The Fed tak hanya berhenti di 2022. 

Baca Juga: Minim Rilis Data Ekonomi, Rupiah Diprediksi Melemah pada Senin (19/12)

The Fed masih akan mengerek suku bunga acuan di semester I-2023, dan menahannya di level tinggi pada semester II-2023 sembari melihat pergerakan inflasi. 

Tentu ini masih menjadi tekanan bagi masuknya arus modal asing ke negara berkembang. Kabar baiknya, Faisal meyakini fundamental Indonesia masih cukup solid sehingga kemungkinan ada aliran modal asing masuk ke Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×