kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Subsidi Membengkak, Begini Cara Pemerintah Genjot Penerimaan Negara


Senin, 30 Mei 2022 / 09:36 WIB
Subsidi Membengkak, Begini Cara Pemerintah Genjot Penerimaan Negara
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Subsidi Membengkak, Begini Cara Pemerintah Genjot Penerimaan Negara.


Reporter: Bidara Pink, Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah berupaya meningkatkan pundi-pundi negara pada tahun ini. Hal ini sejalan dengan pengeluaran pemerintah tahun ini yang diramal membengkak, termasuk bertambahnya anggaran subsidi energi.

Belanja negara di akhir tahun 2022 diperkirakan tembus Rp 3.106,4 triliun. Nilai ini lebih besar Rp 392,3 triliun dari target awal dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sebesar Rp 2.714,2 triliun.

Khusus untuk anggaran subsidi energi, diperkirakan mencapai Rp 208,9 triliun, naik Rp 74,9 triliun dari target awal APBN 2022 yang dipatok Rp 134 triliun. Angka ini belum termasuk kenaikan utang pemerintah kepada PT Pertamina dan PT PLN karena batalnya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), elpiji, maupun tarif listrik.

Untuk mendanai pembengkakan anggaran belanja subsidi tersebut, pemerintah mengandalkan penerimaan perpajakan, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), maupun Sisa Anggaran Lebih (SAL), selain menambah utang.

Baca Juga: Jadwal Layanan SIM Keliling Bandung 30 Mei 2022, Sebentar Lagi dibuka

Dari sisi pajak, hingga akhir tahun realisasinya diperkirakan mencapai Rp 1.450 triliun hingga Rp 1.485 triliun. Jumlah itu jauh lebih tinggi dari target Rp 1.265,00 triliun.

Direktur Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Ihsan Priyawibawa mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan semua potensi dan sumber daya yang ada. Mulai pengawasan pembayaran yang dilakukan soal sumber penerimaan tahun berjalan, hingga pengujian kepatuhan material wajib pajak.

Dari sisi PNBP, pemerintah memperkirakan realisasi akhir tahun mencapai Rp 481,6 triliun, lebih tinggi dari target awal sebesar Rp 335,6 triliun. Selain karena kenaikan harga komoditas, PNBP juga akan didorong oleh meningkatnya layanan kementerian dan lembaga (K/L).

Direktur PNBP Sumber Daya Alam dan Kekayaan Negara Dipisahkan Kemenkeu Kuria Chairi bilang, PNBP layanan K/L akan membaik seiring dengan adanya inovasi dan mulai pulihnya aktivitas masyarakat sejalan dengan penurunan kasus Covid-19.

Baca Juga: Selain Komoditas, Pemerintah akan Andalkan PNBP Layanan K/L untuk Tambal Subsidi




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×