kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.299   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.646   -103,56   -1,53%
  • KOMPAS100 978   -18,37   -1,84%
  • LQ45 757   -12,42   -1,61%
  • ISSI 208   -3,86   -1,83%
  • IDX30 392   -7,24   -1,81%
  • IDXHIDIV20 474   -8,36   -1,73%
  • IDX80 111   -2,00   -1,78%
  • IDXV30 116   -2,35   -1,99%
  • IDXQ30 129   -2,55   -1,94%

Studi banding DPR habiskan anggaran Rp 3,7 miliar


Selasa, 14 September 2010 / 16:07 WIB
Studi banding DPR habiskan anggaran Rp 3,7 miliar


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Edy Can

JAKARTA. Studi banding anggota ke DPR ternyata menghabiskan anggaran sebanyak Rp 3,7 miliar. Anggaran ini untuk mengunjungi lima negara.

Hal ini diungkapkan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA). FITRA mengatakan, data tersebut dari Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) tahun 2010. "Kunjungan ke luar negeri selama tiga minggu," ujar Uchok Sky Khadafi, Kordinator Investigasi dan Advokasi Seknas FITRA, dalam rilisnya yang diterima KONTAN, Selasa (14/9).

Dia menggangap kunjungan ini hanya menghamburkan uang secara berlebihan . Menurutnya, studi banding untuk membuat undang-undang ini sudah tidak efektif lagi karena staf ahli anggora DPR sudah menyelesaikan dua Daftar Inventaris Masalah (DIM) untuk RUU Pramuka dan RUU Hortikultura. "Jadi, kunjungan ke luar negeri anggota DPR tidak diperlukan lagi," ujarnya.

DPR berencana bertandang ke luar negeri. Seperti Komisi IV berencana pergi ke Belanda dan Norwegia dalam rangka menyusun Undang-Undang Hortikultura. Para anggota dewan menggangap Belanda merupakan negara pengekspor terbesar produk hortikultura. Lalu ada juga Komisi X DPR yang berencana studi banding ke Afrika Selatan, Korea Selatan, dan Jepang untuk menyusun UU Pramuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×