Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi dana masyarakat dalam bentuk zakat dan wakaf mencuat menjadi salah satu pertanyaan dalam debat terakhir calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres), Sabtu (13/4).
Cawapres Ma'ruf Amin mengatakan, selama ini persoalan zakat dan wakaf tersebut sudah ditangani di bawah lembaga Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).
"Yang sekarang sedang dilakukan adalah intensifikasi dengan cara mengumpulkan wakaf uang, bukan hanya wakaf tanah, kuburan, madrasah, masjid seperti selama ini," kata Ma'ruf.
Sekadar informasi, Wakaf uang adalah wakaf berupa uang dalam bentuk rupiah yang dikelola secara produktif, hasilnya dimanfaatkan untuk mauquf alaih.
Pada dasarnya, penghimpunan wakaf uang dilakukan dengan menyebutkan atau menyampaikan program pemberdayaan atau peningkatan kesejahteraan umat (mauquf alaih).
Namun demikian, dapat juga disebutkan jenis atau bentuk investasinya misalnya untuk usaha retail, hanya saja tetap terbuka untuk jenis investasi lainnya.
Selain itu, Ma'ruf juga berpesan kepada lembaga pengurus zakat dan wakaf agar jangan hanya fokus menerima dana dari masyarakat.
Sementara, Cawapres Sandiaga Uno mengatakan, strategi meningkatkan dan memanfaatkan dana masyarakat dalam bentuk zakat dan wakaf ialah melalui penggunaan teknologi digital.
"Kita harus jemput bola. Digital economy akan meningkatkan penerimaan wakaf kita," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News