kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Erick Thohir: Pertumbuhan ekonomi hanya 5% sebagai risiko pemerataan pembangunan


Sabtu, 13 April 2019 / 22:23 WIB
Erick Thohir: Pertumbuhan ekonomi hanya 5% sebagai risiko pemerataan pembangunan


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baru mencapai 5% merupakan risiko dari prioritas pembangunan daerah terpencil.

"Kan yang lucu begini, ketika Pak Jokowi itu lebih mementingkan banyak pihak, daerah terpencil, yang tidak dibangun hanya Jawa, ya itu risiko pasti pertumbuhan tidak 7%, tetapi 5%," kata Erick saat menghadiri debat kelima pilpres di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/4).

Namun, Erick menyebut, pertumbuhan ekonomi sebesar 5% ini justru jauh lebih baik karena diimbangi dengan pemerataan pembangunan. Menurut Erick, program-program Jokowi sangat merakyat. Tetapi, masih ada yang menyebut program Jokowi berpihak pada kalangan elite.

Pandangan inilah yang menurut Erick terbolak-balik. "Justru saya melihat, saya percaya, program yang Pak Jokowi lakukan ini luar biasa, bagaimana langsung menyentuh rakyat," ujar Erick.

"Beliau bukan tipe ABS. Beliau kenapa blusukan, karena ingin mengecek apa yang terjadi di program-program itu. Bukan kebolak-balik," sambungnya. (Fitria Chusna Farisa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Erick Thohir: Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Risiko Pemerataan Pembangunan",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×