Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengaku belum akan menerbitkan izin impor beras untuk keperluan umum. Kebijakan ini sejatinya sudah dilakukan pemerintah sejak tiga tahun terakhir.
Hal yang sama juga akan dilakukan pemerintah di sepanjang tahun 2021. Kementerian Perdagangan mengaku akan menjamin ketersediaan kebutuhan beras nasional melalui serapan Bulog untuk gabah dan beras petani. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, izin impor beras umum terakhir kali diterbitkan pada tahun 2018, untuk keperluan cadangan beras pemerintah.
"Izin yang kami terbitkan selama tahun 2019, 2020 dan 2021 relatif sangat kecil dan hanya untuk keperluan khusus," terang Lutfi dalam rilis. Menurut dia, impor beras yang dilakukan adalah beras yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri alias beras khusus.
Baca Juga: Pemerintah akan jaga stabilitas harga beras jelang Nataru
Biasanya beras seperti ini untuk keperluan hotel, restoran, kafe (horeka), dan warga negara asing yang tinggal di Indonesia. Dia menyebut jenis beras tersebut seperti Basmati, Japonica, Hom Mali, beras khusus untuk keperluan penderita diabetes seperti beras kukus, dan beras pecah 100% untuk keperluan bahan baku industri.
Lutfi berjanji, pemerintah akan selalu menjaga kekuatan stok beras nasional untuk menjaga keseimbangan dan ketersediaan pasokan beras di pasar, terutama di saat pandemi Covid-19 yang masih berkepanjangan. Dia ingin selalu memberikan perlindungan bagi petani dan penyerapan hasil produksi dalam negeri.
Pemerintah juga akan menjaga stabilitas harga melalui kebijakan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH), terutama saat
menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru. "Untuk itu, Kementerian Perdagangan akan selalu berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan yang berkaitan dengan perberasan dalam menjamin ketersedian dan stabilisasi harga," kata Lutfi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menanam benih padi varietas Inpari 32 di Desa Buluagung, Dusun Kedungsangkal, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (30/11) juga mengungkapkan tidak akan impor beras. Sebab Jokowi optimistis stok beras nasional baik dan tercukupi. Dia menegaskan, hingga akhir tahun ini, Indonesia belum impor beras sama sekali.
"Kita tahu bahwa tahun ini kita masih belum pernah impor beras sama sekali. Stok kita pun sangat baik," kata Jokowi. Jokowi mengatakan, adanya tambahan produktivitas petani yang dihasilkan efek dari banyaknya bendungan yang telah selesai dibangun di berbagai daerah.
Baca Juga: Jokowi resmikan dua bendungan di Jawa Timur, begini harapan petani setempat
"Diharapkan, keberadaan bendungan dapat membantu peningkatan frekuensi panen petani. Sehingga produktivitas setiap hektar yang ada di Kabupaten Trenggalek bisa naik secara drastis," harap Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News