kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani Sebut Windfall Profit APBN Dijadikan Bantalan Subsidi


Rabu, 11 Mei 2022 / 11:10 WIB
Sri Mulyani Sebut Windfall Profit APBN Dijadikan Bantalan Subsidi


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, meski pandemi Covid-19 di Indonesia membaik, namun saat ini Indonesia menghadapi tantangan baru yang lebih rumit bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, yaitu adanya konflik geopolitik Rusia-Ukraina.

"Perang yang terjadi di Ukraina menimbulkan spillover dan rambatan yang sangat banyak dan pelik, seperti disrupsi supply chain dan kenaikan harga komoditas, dan ini memunculkan tantangan lebih rumit," kata Sri Mulyani dalam Program B-Talk yang ditayangkan Kompas TV, Selasa (10/5).

Dengan adanya konflik geopolitik tersebut, beberapa harga komoditas mengalami kenaikan yang tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan di banyak negara.

“Bagaimana cara menanganinya? Ada yang bisa kita tangani untuk sementara, misalnya barang kita jaga harganya, ini yang disebut administered prices. Barangnya, harganya, diatur oleh pemerintah,” tambahnya.

Baca Juga: Kenaikan Harga Energi Berpotensi Memberi Tekanan Ganda Terhadap Masyarakat

Menurutnya, pengaturan harga yang diatur oleh pemerintah sementara harga di pasar tinggi karena ada faktor disruption dari berbagai permintaan, maka konsekuensinya harus ada subsidi.

Sehingga beban APBN yang tadinya pada pandemi Covid-19, maka sekarang membuat bantalan yaitu subsidi perbedaan harga.

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah bisa saja melakukan perubahan harga, namun hal ini harus melihat berbagai pertimbangan, seperti apakah masyarakat daya belinya mampu, apakah waktunya sudah tepat, dan apakah sesuai dengan tujuan untuk memulihkan perekonomian.

“Tidak mudah saya sampaikan, tetapi paling tidak Indonesia itu tadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN-nya) mendapatkan windfall profit dari berbagai kenaikan komoditas sehingga kita bisa menggunakannya,” jelasnya.

Baca Juga: Belanja Negara Terkendali, Pembiayaan Utang Turun 55,6% Per Maret 2022

Jika melihat situasi di Sri Lanka, Sri Mulyani mengatakan bahwa situasi tersebut jauh lebih menekan karena mereka tidak punya penerimaan, ekspornya berhenti dan masyarakat permintaanya tidak melonjak tinggi.

“Nah Indonesia paling tidak, pemulihan ekonomi kita bagus, komoditas kita bagus, ekspor bagus, maka kita menggunakan seluruh yang bagus ini untuk memperbaiki yang belum cukup bagus. Ya itu tadi konsumsi dan investasi,” pungkasnya.

Windfall profit tax adalah suatu keadaan keuntungan atau pajak yang diperoleh dalam jumlah besar, misalnya kenaikan harga komoditas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×