Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
Hal tersebut terjadi di seluruh negara yang pemulihan ekonominya sangat cepat meski mengalami komplikasi dalam bentuk kenaikan harga energi dan disrupsi suplai.
Artinya, waktu permintaan pulih dengan cepat dan kuat, akan tetapi ternyata suplainya tidak mengikuti.
Sementara itu, kenaikan energi yang terjadi sangat cepat juga karena investasi di bidang energi, terutama yang non-renewable atau tidak dapat diperbaharui yang ternyata sudah merosot tajam serta dihadapkan pada permintaan energi yang melonjak akibat pemulihan ekonomi.
Akibatnya mendorong inflasi yang tinggi di berbagai negara.
“Ini menjadi ancaman pemulihan ekonomi global. Indonesia perlu juga tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya rembesan hal tersebut,” tegas Mulyani.
Selanjutnya: Semua Orang Bicara Utang Pemerintah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News