kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani sebut belanja negara naik 15,6% pada kuartal I 2021


Kamis, 22 April 2021 / 15:15 WIB
Sri Mulyani sebut belanja negara naik 15,6% pada kuartal I 2021
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebut belanja negara naik 15,6% pada kuartal I 2021.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, belanja negara hingga akhir kuartal I 2021 tercatat sebesar Rp 523,0 triliun atau tumbuh 15,6% year on year (yoy). 

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ini adalah capaian yang perlu diapresiasi. Bahkan, peningkatannya menunjukkan bahwa APBN tahun 2021 ini bekerja luar biasa keras.

“Ini menunjukkan APBN memiliki fungsi countercyclical. APBN bekerja luar biasa keras untuk menarik kembali ekonomi masuk ke zona positif dan kami mengusahakan semua sektor, pelaku usaha, bahkan masyarakat untuk mendapatkan sentuhan APBN,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Kamis (22/4). 

Belanja yang meningkat ditopang oleh komponen belanja, sepertri belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang bahkan tercatat tumbuh 41,2%. 

Baca Juga: Strategi BI untuk menjaga nilai tukar rupiah pada kuartal II 2021

Peningkatan belanja K/L ini didorong oleh peningkatan belanja modal untuk proyek infrastruktur dasar dan konektivitas, belanja barang untuk pengadaan vaksinasi dan bantuan produktif, serta penyaluran berbagai program bantuan sosial (bansos). 

“Ini masih didominasi oleh upaya kita menghalau dampak Covid-19 baik di bidang kesehatan maupun ekonomi,” jelas bendahara negara. 

Kemudian, belanja non K/L tercatat tumbuh 9,9% yoy. Di dalamnya terdapat belanja yang diharapkan manfaatnya langsung dinikmati masyarakat, seperti belanja untuk pensiun, subsidi energi, serta program pra kerja. 

Baca Juga: BI optimistis ekonomi kuartal II-2021 tumbuh hingga 7%, berikut faktor pendorongnya

Sementara itu, transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) tercatat tumbuh 0,9% yoy. Sayangnya, Sri Mulyani menyebut ini turun tipis. Namun, masih ada beberapa komponen yang tumbuh positif seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dana desa untuk penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) desa. 

Kemudian, ada juga Dana Bagi Hasil (DBH) dari kurang bayar tahun lalu dan Dana Insentif Daerah (DID) yang menjadi salah satu instrumen untuk dukung pemulihan ekonomi. 

Selanjutnya: Sri Mulyani optimalkan penerimaan dari sektor minerba, begini respons pengusaha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×