Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pangsa kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia dari total kredit perbankan masih paling kecil jika dibandingkan dengan negara lain di ASEAN.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pangsa kredit UMKM Indonesia hanya 20%. Sementara di negara lain di ASEAN ada yang mencapai 60%.
Maka itu, untuk mendongkrak porsi kredit UMKM, pemerintah memberikan berbagai macam subsidi untuk kredit usaha rakyat (KUR) agar jumlahnya meningkat.
“Pemerintah akan memberikan berbagai instrumen termasuk subsidi suku bunga KUR,” tutur Sri Mulyani dalam sambutannya pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2022, Jumat (2/12).
Baca Juga: Sri Mulyani: Pemerintah Jaga Defisit APBN 2023 di Bawah 3%
Sri Mulyani mengatakan, pemerintah menargetkan porsi kredit UMKM harus naik di atas 30% pada 2024. Saat ini, rata-rata penyaluran kredit untuk sektor UMKM hanya sekitar 18%-20% dari total kredit nasional.
Ia menambahkan, kredit UMKM mayoritas terbagi cukup merata antara kelompokok menengah, mikro dan kecil. Naun, jika dilihat dari sektor ekonomi, mayoritas dari kredit UMKM adalah untuk berdagang.
“Kalau negara-negara yang sudah industrialisasinya matang, UMKM adalah lebih ke produksi dan mereka cukup efisien. Ini adalah tantangan transformasi ekonomi yang harus kita upayakan,” imbuh Sri Mulyani.
Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan Tantangan untuk Capai Pertumbuhan Lebih dari 5% di 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News