kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani Optimistis Ekonomi RI Tetap Kuat di Tengah Ketidakpastian Global


Rabu, 13 April 2022 / 10:51 WIB
Sri Mulyani Optimistis Ekonomi RI Tetap Kuat di Tengah Ketidakpastian Global
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia masih tetap terjaga ditopang dengan meredanya kasus Covid-19 dan penanganan Covid-19 yang semakin baik.

Selain itu ditopang oleh pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat yang kemudian mendorong kegiatan perekonomian di Indonesia.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat yang didukung oleh kegiatan konsumsi rumah tangga, investasi, serta dukungan belanja pemerintah,” ujar Sri Mulyani dalam Konfererensi Pers Hasil Rapat Berskala KSSK II Tahun 2022, Rabu (13/4).

Sri Mulyani memaparkan, kinerja ekspor mengalami peningkatan yang signifikan namun tetap harus diwaspadai dengan adanya perkembangan ekonomi global dan juga pertumbuhan ekonomi global yang terancam akibat adanya perang di Ukraina.

Baca Juga: Dampak Perang Rusia-Ukraina, Gubernur BI: Suku Bunga The Fed akan Naik Lebih Tinggi

Selain itu Sri Mulyani juga melihat sejumlah indikator ekonomi hingga awal Maret 2022 yang tercatat baik.

“Seperti Indeks Keyakinan Konsumen, penjualan eceran, growth penjualan kendaraan bermotor, konsumsi semen dan konsumsi listrik,” katanya.

Sementara dari sisi eksternal, surplus neraca perdagangan pada bulan Februari 2022 meningkat mencapai US$ 3,83 miliar yang didukung oleh kenaikan surplus neraca perdagangan non migas terutama dengan meningkatnya kenaikan harga-harga komoditas global seperti batubara, besi baja serta crude palm oil (CPO).

Dengan peningkataan ketidakpastian pasar keuangan global dan aliran modal asing ke pasar keuangan domestik yang mengalami tekanan, di mana investasi portofolio mengalami nett outflow sebesar US$ 1,3 miliar. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2022.

“Tekanan net outflow ini bila dibandingkan dengan emerging market lainnya yang juga mengalami net outflow masih relatif lebih rendah atau lebih baik,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×