kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Sri Mulyani mengaku sering jadi korban judul berita


Sabtu, 22 Agustus 2020 / 10:59 WIB
Sri Mulyani mengaku sering jadi korban judul berita
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Di tengah digitalisasi yang begitu cepat, industri media juga sering berlomba-lomba untuk menyajikan informasi. Tak jarang, banyak media yang sering memberikan judul nyentrik agar menarik pembaca.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, namanya sering digunakan oleh media menjadi judul untuk menarik pembaca. Akan tetapi, ia cukup menyayangkan karena seringkali apa yang tertera di judul tidak sesuai dengan apa yang menjadi isi berita.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta janji cairkan insentif tenaga medis mulai 24 Agustus

"Saya sering jadi victim (korban) judul media. Kadang perasaan saya nggak ngomong itu, tapi kok muncul di judul media. Kadang juga saya ngomong kontroversial dikit, dijadikan judul," katanya, Sabtu (22/8) via video conference.

Hal ini yang akhirnya sering membuat dirinya khawatir kalau ucapan yang ia keluarkan digunakan untuk clickbait. Ia juga mengaku sering kelimpungan dalam bicara di depan publik agar apa yang diucapkan olehnya tidak menimbulkan distorsi.

"Saya sebagai pejabat publik kadang putar otak lima kali lebih keras. Ini jangan sampai jadi clickbait. Jadi khawatir, karena tidak ingin distorsi omongan yang dikeluarkan. Padahal baik," tambahnya.

Baca Juga: Sri Mulyani ajak masyarakat jajan di warteg

Akan tetapi, Sri Mulyani mengaku untuk mencoba maklum dan mengerti kalau statement-nya sering dijadikan bahan tulisan oleh media, apalagi yang kontroversial. Apalagi, dirinya merupakan tokoh yang dikenal oleh masyarakat.

Untuk itu, ia mengajak semua media untuk menyampaikan sesuatu yang akurat karena kecepatan belum tentu bersinergi dengan akurat. Ia juga meminta agar sebelum menaikkan informasi, harus cek fakta terlebih dahulu untuk mengurangi distorsi.

"Sebelum meng-upload, cek fakta. Sehingga kita bisa memerangi, mengurangi distorsi yang ada dalam public space," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×