Reporter: Grace Olivia | Editor: Anna Suci Perwitasari
Tahun lalu, lanjut Menkeu, industri sawit sendiri telah mengalami tekanan yang cukup berat di mana harga crude palm oil (CPO) jatuh sampai di bawah harga keekonomiannya. Dampaknya harga tandan buah segar di tingkat petani pun sangat rendah sehingga pemerintah kemudian mengambil kebijakan untuk tidak memberlakukan pungutan untuk meringankan beban industri kelapa sawit.
Untuk mengurangi stok CPO, pemerintah juga mengambil kebijakan untuk memberlakukan program B30 sejak 1 Januari 2020 sebagai cara stabilisasi harga. "Program ini berhasil mengangkat harga sampai di atas harga keekonomiannya. Saat ini harga CPO di atas US$ 750 per ton dan telah dikenakan pungutan kembali karena harga sudah di atas batas,” tutur Sri Mulyani.
Baca Juga: Ekonomi menghadapi tekanan bertubi, pebisnis logistik ikut kena dampak
Adapun saat ini terjadi pelemahan ekonomi dunia sebagai dampak perkembangan virus corona. Kondisi ini tentu semakin memperburuk tingkat permintaan CPO dunia, terutama dari China yang merupakan importir terbesar kedua CPO Indonesia.
“ Ini perlu diwaspadai,” pungkas Sri Mulyani.
Selain Eddy, Menkeu juga melantik pejabat BPDPKS lainnya yaitu Zaid Burhan Ibrahim sebagai Direktur Keuangan, Umum dan Manajemen Risiko BPDPKS , serta Nugroho Adi Wibowo sebagai Kepala Divisi Pengembangan Biodiesel BPDPKS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News