kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani: Kondisi ekonomi Indonesia akan pulih di kuartal III dan IV


Rabu, 17 Juni 2020 / 22:22 WIB
Sri Mulyani: Kondisi ekonomi Indonesia akan pulih di kuartal III dan IV
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani. FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari/foc.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .

Oleh karena itu, untuk menjaga ekonomi, pemerintah menggelontorkan dana pemulihan ekonomi sebesar Rp 695,2 triliun. Anggaran tersebut diperuntukan bagi sektor kesehatan Rp 87,55 triliun, perlindungan sosial sebesar Rp 203,9 triliun, insentif usaha senilai Rp 120,61 triliun, UMKM sebesar Rp 123,36 triliun, pembiayaan korporasi sejumlah Rp 53,57 triliun, dan sektoral Kementerian/Lembaga dan Pemda yakni Rp 106,11 triliun.

Adapun sampai dengan akhir Mei 2020 realisasi stimulus tersebut untuk kesehatan baru 1,54%, perlindungan sosial 28,63%, insentif usaha 6,8%, UMKM 0,06%, sektoral dan pemda 3,65%, sedangkan pembiayan korporasi belum dimanfaatkan sama sekali. 

Staf Khusus Menkeu Bidang Kebijakan Fiskal dan Makro Ekonomi Masyita Crystallin mengatakan estimasi dari pertumbuhan ekonomi di sisa tahun ini akan sangat bergantung pada efektifitas penanganan pandemi Covid-19 dan seberapa besar new normal mampu kembali menghidupkan aktifitas ekonomi. 

Pelonggaran PSBB saat ini pun diyakini dapat mengaktifkan kembali aktifitas ekonomi yang tersendat sejak akhir Maret sampai awal Juni. Sehingga, pemerintah meyakini ekonomi Indonesia secara alamiah meningkat di kuartal III-2020. Dampak kebijakan pemerintah pun mulai terasa di kuartal III dan kuartal IV-2020.

Baca Juga: Sejumlah emiten kantongi prospek negatif dari Pefindo, begini pendapat analis

Dari sisi dunia usaha, Masyita bilang sektor perdagangan, pariwisata, dan transportasi akan kembali pulih seiring dengan hidupnya kembali aktivitas ekonomi. “Sektor ini yang mati suri di kuartal II-2020 akan mulai membaik di kuartal III dan IV. Selain itu, juga sektor yang berhubungan dengan internet” kata Masyita kepada Kontan.co.id, Rabu (17/6). 

Nah, untuk mendorong daya beli masyarakat ketika aktivitas ekonomi pulih, Maysita bilang pemerintah akan mempercepat penyaluran bantuan sosial (Bansos). Maklum, dari total  anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 203,09 triliun, baru 28,63% atau sekitar Rp 58,14 triliun yang tersalurkan.

“Penyaluran akan tetap dipercepat agar bisa segera sampai di pengguna akhir. Beberapa tambahan ini (Bansos) baru ditetapkan di Maret-April 2020. Makanya di kuartal III-2020 ini pemerintah berusaha agar penyalurannya tepat sasaran,” kata Masyita.




TERBARU

[X]
×