kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.806   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.495   15,66   0,21%
  • KOMPAS100 1.160   5,20   0,45%
  • LQ45 920   6,64   0,73%
  • ISSI 226   -0,42   -0,18%
  • IDX30 475   4,07   0,87%
  • IDXHIDIV20 573   5,09   0,90%
  • IDX80 133   0,84   0,63%
  • IDXV30 140   1,19   0,85%
  • IDXQ30 158   1,00   0,64%

Sri Mulyani: Ini Bukan Pelemahan Rupiah, Tetapi Kondisi Dolar AS yang Menguat


Rabu, 25 Oktober 2023 / 15:09 WIB
Sri Mulyani: Ini Bukan Pelemahan Rupiah, Tetapi Kondisi Dolar AS yang Menguat
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) II Tahun 2023 di Jakarta, Senin (8/5/2023). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diterpa ketidakpastian global, nilai tukar rupiah melemah selama beberapa waktu terakhir. Bahkan pada pekan ini, rupiah masih betah berada pada posisi hampir menyentuh Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, meski kondisinya demikian, pelemahan nilai tukar rupiah ini bukan murni karena kinerja Rupiah. 

"Jadi sebenarnya, Rupiah bukan melemah. Namun, kondisi sekarang adalah dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat," tegas Sri Mulyani dalam konferensi pers, Rabu (25/10). 

Ia kemudian berpesan. Pergerakan rupiah harusnya dilihat secara year to date (YtD), atau dibandingkan dengan akhir tahun 2022. Bukan secara nominal. 

Baca Juga: Pelaku Usaha Terbebani Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Suku Bunga Acuan

Mengutip data Bloomberg yang diolah oleh Kementerian Keuangan, Sri Mulyani menyebut hingga 20 Oktober 2023 nilai tukar rupiah melemah 0,7% YtD. 

Pelemahan rupiah ini lebih baik bila dibandingkan dengan pelemahan nilai tukar negara lain. 

Sebut saja yen Jepang pada periode yang sama keok 14,3% YtD. Kemudian ringgit Malaysia melemah 8,3% YtD, won Korea melemah 6,9% YtD, juga baht Thailand melemah 5,5% YtD.

"Dengan kondisi ini, bukan hanya Rupiah yang menguat. Namun banyak mata uang yang melemah. Sehingga, memang karena dolar AS yang cenderung sangat menguat," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×