kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani: Indonesia kehilangan tokoh besar


Jumat, 09 Maret 2012 / 14:02 WIB
Sri Mulyani: Indonesia kehilangan tokoh besar


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Wafatnya Profesor Widjojo Nitisastro telah membuat Indonesia kehilangan seorang tokoh besar dan penyelamat bangsa dari berlanjutnya kerusakan perekonomian yang sangat parah pada masa-masa awal Orde Baru.

Widjojo adalah tokoh ekonomi yang menjadi arsitek Rencana Pembangunan Lima Tahun I hingga V dan menjadi peletak fondasi perekonomian nasional pertama.

"Indonesia kehilangan seorang peletak fondasi ekonomi pertama. Beliau sangat berjasa dalam membangun perekonomian Indonesia secara sistematik dan berkelanjutan melalui Rencana Pembangunan Lima Tahunan pertama hingga keempat. Duka cita yang mendalam dari saya," kata Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati saat dihubungi di Washington DC, Amerika Serikat, Jumat (9/3/2012).

Menurut mantan Menteri Keuangan RI itu, sumbangan terbesar Widjojo adalah bagaimana mengembalikan Indonesia kepada situasi yang stabil dan kokoh kembali setelah mengalami kondisi kerusakan ekonomi yang sangat parah pada akhir tahun 1960-an. Saat itu, perekonomian sangat terpuruk akibat inflasi yang sangat tinggi, defisit anggaran yang kronis, serta sangat besar dan rasio utang terhadap perekonomian yang tidak berkelanjutan.

"Ekonomi yang tidak sustainable (berkelanjutan) itu menyebabkan Indonesia mengalami default (gagal membayar utang) dan sektor produksi, terutama pertanian, yang menopang hajat hidup rakyat banyak, merosot tajam," katanya.

Apabila dilihat kondisi hari ini, Sri Mulyani mengatakan, dengan tantangan dunia di sektor pangan, energi, dan krisis utang negara di Eropa, pencapaian dan sumbangan Prof Widjojo masih sangat relevan. Langkah-langkahnya bisa menjadi pelajaran berharga bagi pembangunan Indonesia hari ini dan ke depan.

"Pak Widjojo juga merupakan contoh klasik seorang teknokrat yang bekerja sangat tekun dan detail—lebih di belakang layar—sehingga rencana pembangunan dapat berjalan sesuai rancangannya dan berhasil mencapai tujuan. Kita kehilangan seorang besar yang memiliki jasa sangat penting bagi negara Indonesia," tutur Sri Mulyani. (Orin Basuki|Marcus Suprihadi/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×