kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani: Ekosistem ekonomi syariah bantu pulihkan Indonesia dari dampak pandemi


Kamis, 02 Desember 2021 / 17:49 WIB
Sri Mulyani: Ekosistem ekonomi syariah bantu pulihkan Indonesia dari dampak pandemi
ILUSTRASI. Sri Mulyani: Ekosistem ekonomi syariah bantu pulihkan Indonesia dari dampak pandemi


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa ekosistem ekonomi syariah menjadi salah satu pendukung untuk memulihkan Indonesia dari pandemi Covid-19.

Terdapat tiga dimensi penting dalam ekonomi syariah yang perlu diperhatikan yaitu dimensi ekonomi, sosial, dan teknologi.

Sri Mulyani menjelaskan, dimensi ekonomi tidak hanya dilihat dari sisi mikro transaksional saja, tetapi sisi makro turut mempengaruhi fundamental suatu negara. Banyak negara emerging, seperti Argentina dan Turki, yang kesulitan di dalam mengelola ekonominya pada saat dimensi makronya terguncang sangat berat.

“Saya selalu mengatakan bahwa kebijakan makro harus tetap berlandaskan pada keadilan. Ini adalah esensi dari value Islam dan juga dari sisi distribusi dan stabilitas. Instrumen APBN itu sama seperti instrumen untuk mencapai tujuan keadilan karena kita memiliki fungsi distribusi dan alokasi dan juga kemajuan atau efisiensi dan juga stabilisasi,” katanya dalam Webinar Ijtima' Sanawi Dewan Pengawas Syariah Tahun 2021, Kamis (02/12).

Baca Juga: Siap-Siap, Pemerintah Bakal Memutuskan Tarif Cukai Rokok Minggu Depan

Dimensi kedua, dari ekosistem ekonomi syariah adalah dimensi sosial. Indonesia memiliki kesempatan untuk memanfaatkan keuntungan bonus demografi dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan keahlian di berbagai bidang.

Di sisi lain, pemerintah juga memberikan perhatian khusus pada dimensi sosial dalam kondisi pandemi Covid-19. APBN menggunakan jaring pengaman sosial untuk menolong masyarakat miskin dan rentan yang terdampak pandemi.

“Kalau di dalam Al-Quran, banyak sekali ayat-ayat yang meminta kita untuk melakukan atau memelihara anak yatim, fakir miskin. APBN juga sama. APBN kita memberikan alokasi yang sangat besar bagi membantu mereka yang tidak mampu sehingga mereka bisa menjadi masyarakat yang semakin sejahtera. Lebih dari Rp430 triliun adalah untuk menjaga dan membantu sosial,” sambung Sri Mulyani.

Dimensi ketiga adalah dimensi teknologi. Pemerintah melakukan berbagai langkah untuk membuat teknologi digital bisa diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hal tersebut dilakukan melalui investasi di bidang teknologi digital, dari mulai satelit, BTS atau konektivitas, hingga kabel fiber optic.

Baca Juga: MPR marah anggarannya dipotong, Sri Mulyani: Difokuskan untuk rakyat miskin

Sri Mulyani mengatakan, dimensi ini merupakan aspek keadilan yang sangat Islami. Bagaimana pemerintah melakukan investasi di bidang teknologi informasi sampai ke seluruh pelosok tanah air. Selain itu, 20.000 desa yang selama ini belum bisa connected akan bisa connected dengan akses kepada teknologi digital.

Lebih lenjut, dia menekankan bahwa pemerintah bersama dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan terus melakukan berbagai langkah untuk mereformasi perekonomian agar terbangun fondasi ekonomi Indonesia yang lebih kuat.

“Bagaimana kita bisa pulih secara lebih baik dan lebih kuat karena tujuan bernegara kita masih harus kita raih yaitu mencapai Indonesia yang adil dan makmur, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” pungkas Sri Mulyani. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×