Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
Kendati begitu, Sri Mulyani menilai Bansos tidak bisa sendirian mendorong konsumsi rumah tangga. Namun juga diperlukan konsumsi yang lebih aktif dari masyarakat kelas menengah dan atas.
“Dari bansos saja tidak bisa mengungkinkan konsumsinya pada level 0%, bisa negatif kalau yang kelas menengah atas belum melakukan konsumsinya. Oleh karenanya consumer confidence sangat penting. Meski kita menaikkan hingga 55% yoy dan belanjakan Rp 170 triliun, kita akan tetap tidak bisa mengembalikan fungsi konsumsi,” kata Menkeu.
Baca Juga: Terbang ke Aceh, Jokowi akan resmikan tol pertama di Provinsi Aceh
Adapun sampai dengan akhir tahun 2020, Menkeu Sri Mulyani masih mematok target pertumbuhan ekonomi di rentang minus 1,1% sampai dengan positif 0,2% secara tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News