kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.351.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.754   28,00   0,17%
  • IDX 8.434   63,36   0,76%
  • KOMPAS100 1.170   10,60   0,91%
  • LQ45 852   8,31   0,98%
  • ISSI 295   2,28   0,78%
  • IDX30 446   2,54   0,57%
  • IDXHIDIV20 514   5,44   1,07%
  • IDX80 132   1,08   0,83%
  • IDXV30 137   0,84   0,62%
  • IDXQ30 142   1,69   1,20%

Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia bisa minus hingga 2% di kuartal III 2020


Selasa, 25 Agustus 2020 / 12:52 WIB
Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia bisa minus hingga 2% di kuartal III 2020
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/6/2020). Dalam rapat tersebut Menkeu bersama anggota Komite Sistem Stabilitas Keuangan (KSSK) memaparkan kep


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

Kendati begitu, Sri Mulyani menilai Bansos tidak bisa sendirian mendorong konsumsi rumah tangga. Namun juga diperlukan konsumsi yang lebih aktif dari masyarakat kelas menengah dan atas.

“Dari bansos saja tidak bisa mengungkinkan konsumsinya pada level 0%, bisa negatif kalau yang kelas menengah atas belum melakukan konsumsinya. Oleh karenanya consumer confidence sangat penting. Meski kita menaikkan hingga 55% yoy dan belanjakan Rp 170 triliun, kita akan tetap tidak bisa mengembalikan fungsi konsumsi,” kata Menkeu.

Baca Juga: Terbang ke Aceh, Jokowi akan resmikan tol pertama di Provinsi Aceh

Adapun sampai dengan akhir tahun 2020, Menkeu Sri Mulyani masih mematok target pertumbuhan ekonomi di rentang minus 1,1% sampai dengan positif 0,2% secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×