kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Sri Mulyani diminta paksa perusahaan tambang IPO


Kamis, 05 Januari 2017 / 16:46 WIB
Sri Mulyani diminta paksa perusahaan tambang IPO


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio berupaya untuk merealisasikan pesan Wakil Presiden Jusuf Kalla agar lebih banyak perusahaan tambang besar yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Caranya, Tito akan meminta bantuan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mendesak perusahaan-perusahaan tambang besar tersebut. Tito pun menyodorkan 52 nama perusahaan tambang besar tersebut ke Ani, sapaan akrab Sri Mulyani.

"Saya laporkan 52 perusahaan itu, saya kasih namanya ke Bu Ani semua," kata Tito kepada wartawan, usai bertemu dengan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kamis (5/1).

"Saya minta tolong Bu Ani. Bu Ani tolong Bu, mereka harus listed di Indonesia. Saya kasih namanya," lanjut dia.

Seperti diketahui, pada pembukaan perdagangan saham 3 Januari 2017 lalu Wapres Kalla berpesan agar banyak perusahaan besar yang melakukan IPO di BEI.

Bahkan Wapres akan mendorong Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk mengajak perusahaan tambang besar tersebut "go public."

Kalla juga mendorong anak-anak BUMN untuk lebih banyak memanfaatkan pasar modal melalui privatisasi.

Tito menilai, tidak elok apabila perusahaan besar memperoleh keuntungan dari Indonesia, membesarkan aset dari Indonesia, tetapi malah melantai di bursa luar negeri.

Selain memberikan nama-nama perusahaan besar ke Sri Mulyani, Tito juga berencana akan memberikan daftar yang sama ke Menko Maritim Luhut.

Tito memperkirakan apabila ke-52 perusahaan itu bisa masuk bursa, maka kapitalisasi sahamnya bisa mencapai Rp 400 triliun. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×