Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat penting di dalam ekonomi Indonesia. Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) tahun 2018, jumlah pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia.
Sementara itu, kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 61,1% dan sisanya yaitu 38,9% disumbang pelaku usaha besar yang jumlahnya hanya 0,01% dari jumlah pelaku usaha.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan menggunakan seluruh instrumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), termasuk instrumen dari pembiayaan dan investasi untuk terus mendukung perempuan-perempuan dan UMKM di Indonesia.
"Mayoritas perempuan di Indonesia yang menjadi pelaku usaha ini karena tidak mendapatkan akses dari sisi kesempatan kerja secara formal," ujar Sri Mulyani, Rabu (26/10).
Baca Juga: Indonesia Bersiap Hadapi Ancaman Resesi Global, Sejumlah Strategi Ini Disiapkan
Sri Mulyani bilang, pandemi Covid-19 juga membawa hikmah lantaran membuat peranan dari teknologi digital semakin meningkat. Hal ini dikarenakan masyarakat harus beradaptasi dengan teknologi sehingga nilai transaksi e-commerce di Indonesia pada semester I-2022 telah mencapai Rp 108,54 triliun.
Angka ini naik 23% dibandingkan dengan tahun sebelumnya lantaran selama pandemi covid-19, banyak perempuan yang menjadi pelaku UMKM lebih mengenal teknologi digital yang bisa membantu upaya mereka baik di bidang pendanaan maupun di bidang pemasaran.
"Ini perkembangan yang bagus yang harus kita dorong," katanya.
Sri Mulyani berpesan pada para perempuan Indonesia untuk tidak terhalangi baik oleh norma persepsi maupun stigma. Untuk itu, pemerintah akan terus mendampingi dan mendorong serta memberikan berbagai upaya untuk meningkatkan peranan perempuan melalui UMKM.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Lebih dari 60 Negara akan Alami Krisis Utang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News