Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - Pemerintah akan mengumumkan nasib proses belajar mengajar bagi siswa sekolah selama masa pandemi.
Kebijakan pemerintah ini setelah pemerintah mendapatkan masukan dari berbagai pihak mengenai positif dan negatifnya bagi sekolah untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka di sekolah.
Rencananya pengumuman penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini akan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muadjir Effendy, Kepala Badan Nasional Penanggulanan Bencana Doni Monardo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Menteri Agama Fachrul Razi.
Kalau tidak ada aral melintang, pengumuman penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini akan berlangsung pada Jumat 7 Agustus 2020 petang.
Pengumuman penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini rencananya juga akan disiarkan langsung melalui akun resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di kanal Youtube.
Namun menyimak pernyataan Doni Monardo (27/8) bahwa tidak lama lagi pemerintah akan membuat kebijakan dengan membolehkan belajar tatap muka di zona non hijau khususnya zona kuning atau dengan risiko rendah.
"Menteri Pendidikan (Nadiem Anwar Makarim) telah melakukan langkah-langkah. Tidak lama lagi akan diumumkan daerah daerah yang selain zona hijau akan diberikan kesempatan untuk melakukan belajar mengajar dengan tatap muka cara terbatas,"kata Doni Monardo.
Pada kesempatan itu Doni juga menyampaikan apresiasi kepada beberapa daerah berinisiatif menggunakan radio panggil sebagai sarana pembelajaran para guru. Hal ini dilakukan lantaran di lokasi tersebut masih kesulitan untuk mengakses internet. "Karena tidak ada rotan akar pun jadi," kata Doni Monardo.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menegaskan saat ini instansinya tengah fokus untuk mengembalikan proses belajar mengajar anak-anak atau siswa sekolah untuk belajar tatap muka di sekolah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menegaskan tidak ingin proses Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) terus berlangsung lama.
Menteri Nadiem Makarim mengungkapkan hal ini dalam kunjungan di Kota Bogor Kamis pekan lalu (30/7). Nadiem Makarim menyatakan saat ini prioritas ririnya di Kemdikbud adalah untuk mengembalikan anak-anak ke sekolah untuk belajar tatap muka secepat dan seaman mungkin.
"Kami akan berusaha sebanyak mungkin agar anak anak ke sekolah tatap muka secepat dan seaman mungkin," katanya seperti diunggah di akun youtube Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sementara dalam kesempatan terpisah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam siaran langsung di akun Instagramnya Rabu 5 Agustus juga menegaskan sekolah yang ingin membuka kegiatan belajar mengajar harus bisa memastikan para guru murid dan semua yang terlibat belajar mengajar secara tatap muka telah menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
Selain itu, orang tua siswa juga harus memastikan anak-anak yang melakukan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah berangkat dengan aman dari rumah menuju sekolah, begitu juga sebaliknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News