Reporter: Choirun Nisa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Tak mudah mengejar target pertumbuhan ekonomi 5,2% akhir tahun ini. Terlebih, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2017 cenderung stagnan sebesar 5,01%.
Pemerintah pun dituntut untuk konsisten menjalankan kebijakan pro pertumbuhan.
"Konsistensi kebijakan sektor infrastruktur dan sektor pangan, lapangan kerja dan pendidikan vokasi terus ditingkatkan, dan pengendalian harga komoditas primer pangan yang konsisten melalui kebijakan yg sustainable," ujar Juan Permata Adoe, Wakil Ketua Umum Bidang Industri Pangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) ketika dihubungi KONTAN, Selasa (8/8).
Juan menjelaskan, ada ketidakkonsistenan pemerintah terhadap kebijakan infrastruktur dan pangan. Ia mencontohkan, konsistensi pembangunan jalan bagi beberapa barang yang bernilai tinggi dan penting bagi masyarakat.
"Utamanya yang bernilai ekonomi tinggi dan pengadaan listrik serta energi / BBM dan gas yg kompetitif," terang Ade.
Untuk beberapa hal tersebut, ketidakkonsitenan pembangunam pemerintah membuat harga pangan tinggi. Kemudian, hal ini akan memicu inflasi dan menjadi tidak kompetitif untuk ekspor.
Selain itu, pemerintah pun harus memulai kebijakan pengelolaan tenaga kerja dalam sistematika jangka panjang. Dengan melakukan tersebut, Juan optimistis target pertumbuhan 5,2% bukan hanya impian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News