kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Soal usulan vaksin mandiri dibuka untuk mempercepat vaksinasi, Jokowi: Kenapa tidak?


Kamis, 21 Januari 2021 / 11:23 WIB
Soal usulan vaksin mandiri dibuka untuk mempercepat vaksinasi, Jokowi: Kenapa tidak?
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Senin (18/1/2021).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mempertimbangkan usulan pelaku usaha untuk melakukan vaksinasi virus corona (Covid-19) secara mandiri.

Saat ini usulan tersebut masih dalam pembahasan oleh pemerintah. Salah satu pertimbangan yang disampaikan Jokowi adalah dapat mempercepat program vaksinasi yang dibutuhkan oleh Indonesia untuk mengendalikan pandemi Covid-19.

"Ini yang baru kita akan putuskan, karena apa, karena kita perlu mempercepat, perlu sebanyak-banyaknya. Apa lagi biayanya ditanggung perusahaan sendiri, kenapa tidak?" ujar Jokowi saat membuka Kompas100 CEO Forum tahun 2021 secara virtual, Kamis (21/1).

Baca Juga: Jokowi: Congratulations Joe Biden and Kamala Harris

Meski begitu Jokowi bilang perlu ada perbedaan antara vaksinasi yang dilakukan pemerintah secara gratis dengan vaksinasi mandiri. Salah satunya adalah perbedaan dalam penggunaan jenis vaksin.

Saat ini Indonesia telah melalukan komitmen pembelian vaksin dengan sejumlah produsen seperti Sinovac, Novavax, AstraZeneca, dan Pfizer. Selain perbedaan jenis vaksin, lokasi vaksinasi juga harus dibedakan.

Meski begitu, dalam hitungan yang ada saat ini, Jokowi pun optimis vaksinasi bisa rampung kurang dari satu tahun untuk 182,5 juta target yang divaksin. Hal itu dengan menghitung jumlah vaksinator, puskesmas, dan rumah sakit yang ada saat ini.

"Ini kenapa pernah saya biang tidak ada setahun harusnya vaksinasi kita ini bisa kita selesaikan, karena angka-angkanya yang saya hitung kita bisa," terang Jokowi.

Baca Juga: Ini 3 nama calon anggota Dewas Lembaga Pengelola Investasi (LPI) usulan Jokowi

Jokowi menyebut saat ini terdapat 30.000 tenaga vaksinator yang dapat melakukan vaksinasi. Selain itu terdapat pula 10.000 Puskesmas dan 3.000 rumah sakit untuk tempat vaksinasi.

"Katakanlah ini hitung-hitungan ada 30.000 vaksinator, satu hari bisa mengerjakan 30 orang yang divaksin, sehari artinya sudah hampir satu juta," terang Jokowi.

Hal itu perlu juga didukung oleh ketersediaan vaksin. Sebagai informasi, saat ini Indonesia telah mulai melakukan vaksinasi kepada sejumlah tokoh publik dan tenaga kesehatan.

Selanjutnya: Menteri BUMN: Jenis vaksin Covid-19 mandiri bakal beda dengan yang gratis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×