Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah berencana melakukan penyesuaian dan pemangkasan bea keluar bagi komoditas ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Kebijakan ini untuk merespons penerapan tarif impor tinggi Amerika Serikat (AS) untuk produk dari Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kebijakan ini dapat mengurangi beban pelaku usaha sampai 5%. “Bea keluar untuk CPO, kami juga akan lakukan adjustment. Ini juga ekuivalen dapat mengurangi beban hingga 5%,” terang Sri Mulyani di acara sarasehan ekonomi, Menara Mandiri, Selasa (8/4).
Tentang rencana pemangkasan bea keluar CPO ini, Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Kementerian Perdagangan Farid Amir mengatakan masih dalam proses pembahasan bersama kementerian dan lembaga (K/L) terkait.
“Hal ini masih sedang didiskusikan mengingat keterlibatan kementerian/lembaga lain, dalam hal ini termasuk Kementerian Keuangan yang nantinya akan mengeluarkan kebijakannya,” terang Farid kepada Kontan, Kamis (10/4).
Baca Juga: Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Respons Positif Wacana Pemangkasan Bea Keluar CPO
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Martono menyebutkan, saat ini ekspor minyak sawit Indonesia dibebani tiga hal, yakni domestic market obligation (DMO), pungutan ekspor (PE) dan bea keluar (BK).
Beban-beban inilah yang membuat ekspor minyak sawit Indonesia kurang kompetitif dibandingkan Malaysia.
“Indonesia kena 3 beban yaitu DMO, PE, dan BK yang totalnya US$ 221 per metrik ton, sementara Malaysia hanya US$ 140 per metrik ton. Malaysia terkena tarif impor AS lebih kecil dari Indonesia yaitu 24%, dan transportasi dari Malaysia sedikit lebih dekat dibandingkan Indonesia,” lanjutnya.
Padahal, pangsa pasar ekspor minyak sawit dan turunannya Indonesia di AS cukup besar, yakni 89%. Eddy mendukung wacana pemerintah untuk menurunkan beban bea keluar CPO ke AS.
“Untuk pengurangan beban ekspor sebaiknya kalau khusus untuk AS bisa lebih besar, agar kompetitif,” jelasnya.
Baca Juga: Harga CPO Bertahan di Atas MYR 4.000, Tekanan Global Masih Bayangi Pasar
Selanjutnya: Titiek Puspa Meninggal Dunia, Ini 5 Lagu Legendaris yang Iringi Perjalanan Hidupnya
Menarik Dibaca: 10 Sayuran yang Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Diabetes secara Berlebihan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News