kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Soal OJK, Yanuar ingin realistis-optimistis


Sabtu, 18 Februari 2012 / 08:07 WIB
ILUSTRASI. Resmi diumumkan! PUBG: New State, game PUBG terbaru buka Pre-register di Android


Reporter: Eka Saputra | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Yanuar Rizky, pengamat pasar modal yang mencalonkan diri menjadi dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan mengaku hingga hari ini belum mengetahui pasti berapa tawaran gaji yang mungkin akan diterimanya nanti. Lagi pula, menurutnya hal itu sama sekali bukan pertimbangannya.

“Sampai hari ini saya belum tahu soal itu, mungkin sejajar BI ya, tapi jujur saya sama sekali tidak tahu. Saya itu maju karena didorong beberapa kalangan muda, kelompok media, juga serikat pekerja bank dan
sektor keuangan. Selain itu saya pun merasa punya kemampuan,” katanya.

Yang jelas ia menilai remunerasi pendapatan harus sesuai kinerja dan memperhatikan asas kepatuhan masyarakat. Begitu pun ia berharap masyarakat jangan buru-buru memiliki ekspektasi yang tinggi tanpa
memperhatikan besarnya birokrasi yang ditangani OJK.

“Jadi ini kan bukan soal komisionernya saja, melainkan juga terkait gerbong birokrasi yang cukup besar. Pendanaan perlu dibuat sistemnya agar punya jarak yang tidak terlalu jauh. Untuk persoalan ini saya
menjanjikan integritas dan integritas saya,” imbuhnya.

Begitu juga melihat konstelasi politik dan kepentingan birokrasi yang ada sekarang ia mengaku realistis sekaligus optimistis. Ia realistis mengingat bagaimana pun juga pada akhirnya dewan komisioner OJK
merupakan hasil tarik menarik Presiden dengan DPR.

“Namun saya kan juga mengembalikan pada pemilih, bila semuanya berada di jalur ideal, saya yakin berada di tempat yang benar,” tandasnya.

Yanuar merasa dirinya punya cukup pengalaman baik di lapangan maupun di balik meja. Ia pun siap membuktikan dirinya bukan hanya bisa melontarkan kritik atau mencari panggung bila diberi kesempatan
menjadi dewan komisioner OJK.

“OJK ini luar biasa, meliputi persoalan regulasi, perizinan, pemeriksaan, penyidikan sampai penindakan hukum. Jadi pemimpinnya harus punya pengalaman teknis, kalau enggak pernah ngerasain cari alat
bukti, konstruksi hukumnya, bagaimana? Nah saya merasa punya kemampuan di situ. Motivasi terkuat saya itu untuk membuktikan gagasan-gagasan saya,” ujarnya.

Salah satu gagasan utamanya menciptakan protokol BI dan OJK secara sistematis dan sinergis. Agar antara kedua lembaga ini nantinya tidak ada yang merasa lebih dominan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×