kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Soal mudik, IDI: GeNose belum jadi metode pemeriksaan utama penyebaran Covid-19


Kamis, 18 Maret 2021 / 09:35 WIB
Soal mudik, IDI: GeNose belum jadi metode pemeriksaan utama penyebaran Covid-19
ILUSTRASI. Saat ini, tes GeNose belum menjadi metode pemeriksaan utama penyebaran virus Covid-19 di masyarakat. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, tes GeNose belum menjadi metode pemeriksaan utama penyebaran virus Covid-19 di masyarakat. Hal itu disampaikan Ketua Tim Pedoman dan Protokol Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Eka Ginanjar menanggapi pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang mengatakan bahwa tes GeNose akan diterapkan di tempat-tempat transportasi umum seperti terminal, stasiun, pelabuhan dan bandara. 

Eka menilai penggunaan GeNose akan berjalan kurang optimal pada masyarakat yang melakukan perjalanan mudik. 

“Penggunaan GeNose belum cukup (optimal), apalagi pelaksanaannya di tengah kepadatan arus mudik,” katanya pada Kompas.com, Kamis (18/3/2021). 

Eka menambahkan, metode GeNose saat ini juga belum menjadi metode pemeriksaan utama untuk menentukan seseorang terjangkit Covid-19 atau tidak. 

Baca Juga: Mudik diperbolehkan? Simak kata Satgas Covid-19

“Biar bagaimana pun GeNose belum menjadi pemeriksaan utama untuk menentukan seseorang terjangkit Covid-19 atau tidak. Tetap pelaksanaan 3M atau 5M ketat harus dilaksanakan,” lanjut Eka. 

Jika tetap tidak melarang masyarakat untuk menjalankan mudik, sambung Eka, maka pemerintah harus mempertimbangkan data real perkembangan kasus Covid-19, pelaksanaan vaksinasi dan wilayah-wilayah dengan kasus penyebaran Covid-19 yang tinggi. 

“Yang harus dipersiapkan pemerintah adalah betul-betul mempertimbangkan data real perkembangan kasus, pelaksanaan vaksinasi dan juga zonasi area-area yang aman dan mana yang masih rawan (penyebaran Covid-19),” tuturnya. 

Baca Juga: Daftar 4 bandara yang bakal sediakan layanan GeNose C19, bagaimana bandara Soetta?

Eka berharap, jika pemerintah tetap dengan kebijakannya, masyarakat lebih baik tidak melakukan perjalanan mudik untuk mengurangi jumlah sebaran kasus Covid-19.

Apalagi saat ini, lanjut Eka, virus Corona varian baru juga sudah ditemukan di Indonesia. Strain virus baru ini dikatakan lebih cepat menyebar dan dapat meningkatkan risiko kematian. 

“Sebaiknya dirumah saja jangan mudik dulu kali ini. Bela memang harus mudik maka protokol kesehatan dijalankan. 3M atau 5M tidak boleh kendor, terutama menggunakan masker kemana pun kita berada dan selalu cuci tangan,” pungkas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IDI Sebut GeNose Belum Jadi Metode Pemeriksaan Utama Penyebaran Virus Covid-19"
Penulis : Tatang Guritno
Editor : Diamanty Meiliana

Selanjutnya: Kemenhub tidak melarang adanya mudik lebaran pada 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×