kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Soal Keamanan Siber, Ganjar: Peran BSSN Diperkuat


Minggu, 07 Januari 2024 / 22:26 WIB
Soal Keamanan Siber, Ganjar: Peran BSSN Diperkuat
ILUSTRASI. Capres-cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berjalan usai tiba di lokasi debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo menegaskan, penguatan peran Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) harus diperkuat dalam rangka menjaga keamanan siber. 

Hal ini menanggapi pernyataan Capres Anies Baswedan soal keamanan siber di debat Capres ketiga 2024, di Istora Senayan, Minggu (7/1). 

"Kita perlu penguatan BSSN dan yang penting untuk meningkatan security system yang baikm bahkan seblain membangun SDM dan infrastruktur yang baik maka kecepatan internetnya juga harus tinggi," kata Ganjar. 

Baca Juga: Singgung Soal Keamanan, Ganjar: Polisi Harus Mengayomi

Ganjar menegaskan bahwa peningkatan infrastruktur ini penting. Sayangnya, kata Ganjar, pembangunan infrastruktur ini kerap jadi bancaan korupsi. 

"Kita kalau buat sistem infrastruktur yang bagus jangan dikorupsi, ini yang kemudian jadi persoalan dan tidak pernah selesai," kata Ganjar 

Selain itu, ia berharap anak muda khsusunya penerima beasiswa dari negara melalui lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dapat dikonsentrasikan kepada pekerjaan digitalisasi. 

Hal ini menurutnya dapat dicapai apabla pemerintah antar instansi dapat bekerjasam. Misalnya dalam melibatkan BRIN untuk membuat riset terkait keamanan siber. 

Baca Juga: Ganjar: Anggaran Pertahanan 2% dari PDB, Janjikan RI Punya Alat Pertahanan Sakti

Selain itu, di instansi kepolian juga perlu membentuk tim khusus untuk mengatasi masalah kejahatan siber.  

Dengan demikian kejahatan siber di Indonesia, menurutnya bisa teratasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×