Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menunjukkan ekspresi yang berbeda ketika sejumlah fakta kerusakan bus transjakarta dan bus kota terintegrasi busway (BKTB) yang baru terungkap. Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono pun sempat salah tingkah ketika ditanya masalah ini.
Konon, Basuki tak mendapatkan laporan apa pun terkait kerusakan bus-bus baru itu. Ia baru mengetahui setelah ramai diberitakan media, dan adanya BKTB yang mogok di bilangan Pluit, Jakarta Utara, tepat pada hari peluncurannya, Rabu (5/2/2014) lalu.
"Sebelum ada tulisan (Kompas.com yang berjudul 'Transjakarta dan BKTB Baru Jokowi Diduga Barang Bekas') dia sudah merasa ada yang enggak beres. Ya sudah pasti ngamuk," ujar salah seorang staf pribadi Ahok.
Sementara itu, Joko Widodo terlihat lebih tenang menghadapi persoalan tersebut. Jokowi mengaku kecewa kondisi bus impian masyarakat Jakarta ternyata tak sebaik yang dilihatnya saat peluncuran. Ia mengatakan, pernyataan Pristono tidak masuk akal terkait penyebab bus-bus baru itu rusak. Pristono mengatakan bahwa kerusakan karena adanya proses korosi selama bus dikirim dari Pelabuhan Shanghai ke Jakarta.
"Masa di dalam kapal tongkang kena air laut. Kita kan ngirim gini ndak sekali dua kali. Kena air laut juga ya enggak apa-apa. Kan pas nyampe disemprot (antikarat) dong. Lagi pula, masa dalam kapal kena air laut," ujar Jokowi.
Bagaimana reaksi Udar Pristono? Awalnya, tak ada agenda konferensi pers soal ini. Seusai mengikuti blusukan Jokowi, serombongan wartawan melihat Pristono di depan Gedung Pemprov DKI Jakarta. Ia pun diberondong pertanyaan soal bus-bus rusak itu. Pristono tak bisa menyembunyikan ekspresi kagetnya. Ia kemudian mempertemukan wartawan dengan sejumlah pihak yang diklaimnya sebagai pemenang tender pengadaan bus untuk memberikan penjelasan dalam konferensi pers.
Entah karena kaget atau salah tingkah, Pristono panik dan membuka daun pintu yang salah saat hendak berlalu. Sementara para wartawan sudah memberondongnya dengan pertanyaan.
Hal itu terjadi sekitar setengah menit sebelum akhirnya salah satu staf Pristono keluar dari pintu sisi lainnya.
"Pak Pris, maaf sebelah sini Pak pintunya," ujarnya.
Pristono pun masuk melalui pintu yang ditunjuk. Cuplikan peristiwa itu sempat jadi bahan guyonan wartawan. "Ha-ha-ha Pak Pris 'salting' (salah tingkah)," ujar wartawan.
Sebelumnya diberitakan, beroperasinya 90 dari 310 bus baru transjakarta dan 18 dari 346 BKTB di Jakarta ternoda. Sebanyak lima bus transjakarta dan 10 BKTB mengalami kerusakan di sejumlah komponennya. Misalnya, banyak komponen berkarat, berjamur, dan beberapa instalasi tidak dibaut. Bahkan, ada yang tidak ada fanbelt mesin.
Direktur Utama PT Sun Abadi Indra Krisna, selaku pihak ATPM, mengatakan hal itu terjadi ketika proses pengapalan. Pengiriman bus dilakukan dua kali. Pertama awal bulan November 2013 serta yang kedua pertengahan bulan November 2013.
Pengiriman pertama, lanjut Indra, tidak ada masalah. Sementara pengiriman kedua terkendala cuaca berkabut serta gelombang tinggi. Alhasil, bus yang sesuai jadwal dikirim 20 November dari Pelabuhan Shanghai dan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok tanggal 3 Desember jadi molor hingga berangkat tanggal 29 November dan tiba 2 Januari 2014. Pada saat terapung di lautan dengan cuaca badai itulah, proses korosi komponen bus-bus terjadi.
Indra juga menegaskan bahwa segala barang kiriman yang rusak akibat proses pengapalan bukan tanggung jawabnya, melainkan pihak pelayaran. Atas komunikasinya dengan pihak pelayaran, komponen bus yang rusak tersebut bakal segera diganti dengan yang baru. Belum selesai kasus itu, Kompas.com mendapatkan bukti data bahwa 90 bus transjakarta dari 310 bus banyak yang tidak beroperasi lantaran rusak.
1. Bus baru untuk rute angkutan TJ01-30 rute Pulogadung-Harmoni-Kalideres
15 Januari 2014: diresmikan 30 bus
16 Januari 2014: tidak beroperasi 13 unit
17 Januari 2014: tidak beroperasi 21 unit
18-21 Januari 2014: tidak beroperasi 22 unit
22 Januari 2014: tidak beroperasi 15 unit
23 Januari 2014: beroperasi semua
24 Januari 2014: beroperasi 6 unit
25 Januari 2014: tidak beroperasi 11 unit
26 Januari 2014: tidak beroperasi 11 unit
27 Januari 2014: tidak beroperasi 6 unit
28 Januari 2014: tidak beroperasi 3 unit
29 Januari 2014: tidak beroperasi 11 unit
30 Januari 2014: tidak beroperasi 7 unit
31 Januari 2014: tidak beroperasi 7 unit
2. TJ 31-60 rute PGC-Ancol dan Harmoni-Lebak Bulus.
22 Januari 2014: diresmikan 30 unit
23 Januari 2014: tidak beroperasi 7 unit
24 Januari 2014: tidak beroperasi 7 unit
25 Januari 2014: tidak beroperasi 10 unit
26 Januari 2014: tidak beroperasi 11 unit
27 Januari 2014: tidak beroperasi 20 unit
28 Januari 2014: tidak beroperasi 17 unit
29 Januari 2014: tidak beroperasi 14 unit
30 Januari 2014: tidak beroperasi 13 unit
31 Januari 2014: tidak beroperasi 14 unit
3. TJ 61-90 rute Pinang Ranti-Pluit
30 Januari 2014: diresmikan 30 unit
31 Januari 2014: tidak beroperasi 18 unit
Sejumlah persoalan melanda bus-bus tersebut ketika pertama kali beroperasi di Jakarta, mulai dari mesin panas dengan cepat, kepala aki berkarat sehingga menghambat proses kelistrikan, mesin sulit dinyalakan, pendingin ruangan bocor, tabung pendingin mesin tiba-tiba meledak meski mesin dalam kondisi normal, dan fanbelt putus. Selain itu, ada yang instalasi kabelnya terkelupas, komponen mati, seperti radiator, turbo berkarat, AC berjamur, ban mudah pecah, dan LED indikator bahan bakar gas tidak dapat berfungsi. (Fabian Januarius Kuwado)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News