Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama SMESCO Indonesia Leonard Theosabrata menuturkan bahwa pada tahun depan, pihaknya telah memiliki beberapa target yang akan dilakukan.
Target tersebut ialah defisit SMESCO Indonesia berada pada titik nol, artinya ada kenaikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai 20% sampai dengan 35% atau senilai Rp 18 miliar sampai Rp 22 miliar, dan pengembangan SMESCO Hub Timur.
"Untuk menuju defisit nol di tahun depan, strategi kita tetap sama seperti tahun ini, yaitu PNBP hanya untuk gaji karyawan, tidak ada yang lain. Semua program bisa kita lakukan bukan dari PNBP tapi dari pihak lain. Ini berjalan dan yang kita lakukan semua sponsorship. Maka dari itu, PNBP di tahun depan diperbolehkan jadi investasi tapi programnya harus make sense," jelas Leo dalam keterangan resmi, Selasa (28/12).
Untuk menuju target PNBP 20% sampai 35%, dapat tercapai di tahun 2022 Smesco menyusun strategi diantaranya melakukan pembenahan Paviliun Provinsi dan investasi di cloud kitchen. Dimana cloud kitchen merupakan ketersediaan mesin canggih untuk memproduksi produk UMKM bekerja sama dengan BPOM dan pihak lainnya.
Baca Juga: Gandeng Kimia Farma, Smesco Indonesia dorong ekspor produk herbal UKM
"Kita juga memiliki agenda G20 dan akan kita tingkatkan SMESCO Hub Timur agar mampu mendatangkan investasi ke Indonesia. Capex pendirian Smesco Hub Timur full dari sponsor sebanyak Rp 2,5 miliar total investasinya," jelasnya.
Adapun pendirian tersebut ditujukan untuk 100 UMKM naik kelas dari 80% kecil ke menengah 20% menengah ke besar dengan total ekspor US$ 15 juta. "Prioritas kita di SMESCO Hub Timur ini untuk agro based produk, herbal dan lokal ingredience," tegasnya.
Selain itu Smesco juga akan menghadirkan kurasi nasional, dimana nantinya Smesco Indonesia dapat menghadirkan sertifikasi untuk UMKM. "Untuk mencapai itu kita harus tingkatkan integrasi. Nanti akan ada konvoi produk nasional yang ujungnya kepada go global," terang Leo.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo memberikan arahan agar pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Koperasi dan UKM yakni SMESCO Indonesia harus dilakukan secara profesional.
Baca Juga: Kerja sama Smesco dan Kimia Farma bukukan nilai transaksi produk UMKM Rp 3 miliar