kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.409.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.435   -30,00   -0,19%
  • IDX 7.798   37,20   0,48%
  • KOMPAS100 1.185   9,64   0,82%
  • LQ45 958   6,85   0,72%
  • ISSI 226   2,67   1,19%
  • IDX30 488   3,53   0,73%
  • IDXHIDIV20 589   4,06   0,69%
  • IDX80 134   1,16   0,87%
  • IDXV30 140   2,67   1,94%
  • IDXQ30 163   1,24   0,77%

Singapura dan Malaysia Bangun Zona Khusus, Mampukah KEK Batam dan Bintan Bersaing?


Minggu, 14 Juli 2024 / 18:15 WIB
Singapura dan Malaysia Bangun Zona Khusus, Mampukah KEK Batam dan Bintan Bersaing?
ILUSTRASI. Ilustrasi. Pengamat: Pemerintah harus benahi KEK Batam- Bintan agar mampu bersaing dengan KEK Singapura-Malaysia.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (Core) Mohammad Faisal menilai zona ekonomi yang bakal dibangun Singapura dan Malaysia (Johor) akan sangat kompetitif dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam dan Bintan.

Dia bilang, zona khusus Singapura dan Johor akan sangat kompetitif karena keduanya memiliki keunggulan komparatif dalam hal sumber daya manusia sementara Johor punya lahan yang lebih luas untuk membangun pabrik.

“Ditambah dengan infrastruktur yang bagus konektifitas yang sangat kuat antara Johor dengan Singapura, jadi bisa memberikan suatu daya tarik yang besar,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (14/7).

Baca Juga: Bakal Kedatangan Kompetitor, Begini Perkembangan KEK Batam dan Bintan

Faisal mengungkapkan, agar KEK di Batam dan Bintan mampu bersaing dengan hadirnya zona ekonomi tersebut perlu memperhatikan kualitas infrastruktur hingga pemberian insentif yang kompetitif.

Selain itu, kata dia, perlu juga memberikan kemudahan berusaha yang dibutuhkan oleh investor seperti birokrasi perizinan.

“Tapi overall kalau dilihat dari keunggulan, Batam mungkin agak susah untuk bersaing di sana, tapi bisa paling tidak dengan upah buruh yang lebih murah dibandingkan dengan Singapura dan Johor,” ungkap dia.

Bila melihat dari sisi ketersediaan lahan, lanjut Faisal, KEK Batam dan Bintan punya lahan yang cukup, namun konektivitas keduanya perlu dibenahi agar dapat bersaing dengan Singapura dan Malaysia.

“Konektifitasnya juga harus diperbaiki, karena Batam dan Bintan belum ada connecting untuk jalan daratnya. Berbeda dengan Singapura dan Johor mereka sudah sejak lama membangun jalan raya menghubungkan dua negara, kereta api, kabel bawah laut,” tandasnya.

Lebih lanjut, Faisal menambahkan, bila berbagai aspek tersebut dapat dibenahi, selain memiliki potensi upah buruh yang murah, ini bakal menarik minat industri tertentu untuk memilih KEK Batam dan Bintan ketimbang Singapura dan Malaysia.

“Jadi artinya kalau dalam hal itu tetap bisa diperbaiki mestinya ada industri-industri tertentu yang tetap akan bisa memilih Batam-Bintan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, dikutip dari Bloomberg, Menteri Ekonomi Malaysia, Rafizi Ramli mengatakan pihaknya bakal mengembangkan zona ekonomi khusus dengan Singapura. Ini akan menjadi lintas batas pertama di Asia Tenggara dan diharapkan mampu menarik investasi baru dan meningkatkan ekonomi.

“Kami telah melakukan beberapa langkah terakhir. Kedua belah pihak bisa menandatangani kesepakatan dan meluncurkan zona ini pada bulan September,” kata Rafizi.

Baca Juga: Malaysia – Singapura Bakal Bangun Zona Khusus, KEK Batam dan Bintan Terancam?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024) Mudah Menagih Hutang

[X]
×