Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Aparat kepolisian memastikan ada dua kali bom bunuh diri dalam peristiwa ledakan di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) malam. Ledakan itu telah menewaskan tiga orang anggota kepolisian yang sedang menjaga pawai obor.
Kepala Divisi Humas Polri Ijen Setyo Wasisto mengungkapkan berdasarkan keterangan saksi, ledakan pertama terjadi pada pukul 21.00.
"Begitu mendengar ledakan pertama, saksi (anggota kepolisian) langsung lari mendekati TKP. Sampai di sana sudah ada bau menyengat dan asap tebal berwarna putih," ujar Setyo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Kamis.
Di lokasi, saksi yang juga merupakan anggota kepolisian melihat ada empat anggota polisi yang tergeletak. Dua orang langsung dikenali yakni Bripda Yogi dan Bripda Taufan yang merupakan anggota Sabhara Polda Metro Jaya.
Sementara dua anggota lannya tak sempat dilihat wajahnya. Saat saksi berusah mengevakuasi rekannya itu, terdegar lagi ledakan kedua. Ledakan kedua terjadi hanya berselang 5 menit.
"Ledakan kedua sumbernya berasal dari lokasi yang berjarak sekitar 10 meter dari TKP pertama. Saksi merasa sakit di telinga karena tekanan udara yang begitu kuat, panik, dan langsung melapor ke Polres Jakarta Timur," ucap Setyo.
Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk potongan tubuh yang diduga pelaku, panci, paku, hingga gotri. Sementara pelaku masih diselidiki aparat kepolisian.
Dari ledakan tersebut, polisi mencatat ada tiga anggota kepolisian yang gugur dalam tugas. Selain itu, ada 6 anggota kepolisian yang mengalami luka berat dan masih dirawat di rumah sakit.
Dari warga sipil, ada 5 korban yang terluka. Mereka terdiri dari sopir Kopaja, mahasiswi, hingga karyawan BUMN. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News