Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pasca aksi teror bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur Rabu (24/5) malam, netizen di Indonesia banyak yang membagikan foto-foto dari tempat kejadian perkara (TKP). Foto-atau video beredar melalui berbagai media sosial dan layanan percakapan instan.
Beberapa foto yang viral beredar adalah foto-foto jenazah yang diduga pelaku, dan video kondisi korban ledakan bom di kampung Melayu.
Terkait perilaku penyebaran foto-foto atau video bom Kampung Melayu oleh netizen ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengimbau agar mereka menghentikannya.
"Terkait teror bom di Kampung Melayu, setop sebar foto dan video kejadian," ujar Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Noor Iza dalam pesan tertulis kepada KompasTekno, Kamis (25/5).
"Menyebarkan justru membuat teroris bangga, maka jangan (menyebarkan)," imbuh Noor Iza.
Seperti diketahui, dua ledakan terjadi di dekat halte bus Transjakarta di kawasan Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) sekitar pukul 21.00 WIB.
Polisi memastikan ledakan berasal dari bom bunuh diri yang diduga dilakukan oleh dua orang. Identitas kedua pelaku masih diidentifikasi.
Selain menimbulkan korban jiwa, ledakan itu juga membuat halte bus itu rusak. Lokasi ledakan tepat berada di samping halte ini.
Foto-foto dan video terkait insiden bom Kampung Melayu lantas beredar di berbagai media sosial dan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp.
Polisi menyatakan, ledakan bom Kampung Melayu telah memakan 15 korban, termasuk dua orang terduga pelaku peledakan yang tewas di lokasi.
Tiga polisi gugur akibat ledakan ini dan selebihnya adalah korban luka yang dirawat di empat rumah sakit di Jakarta Timur. Rincian korban luka adalah 5 polisi dan 5 warga.
Ketiga polisi yang gugur adalah Bripda Taufan, Bripda Ridho, dan Bripda Adi Nata. (Reska K Nistanto)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News