Sumber: KONTAN |
JAKARTA. Mahkamah Konstitusi (MK) akan membacakan putusan sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 pada hari ini (12/8) mulai pukul 14.00 WIB. MK pun memastikan putusan itu akan terbebas dari segala bentuk intervensi.
Ketua MK Mahfud MD menandaskan, tidak ada satu pihak pun ikut campur dalam putusan lembaganya. "Tidak ada ancaman. Kalau komentar ada," kata Mahfud kepada KONTAN, Senin (10/8).
Dalam putusan mengenai Pilpres 2009, MK memiliki tiga opsi. Pertama, membatalkan hasil penghitungan suara. Itu berarti, pemilu presiden harus diulang di seluruh provinsi. Kedua, mengesahkan hasil pilpres yang sekaligus memenangkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ketiga, memerintahkan pemilu ulang di sebagian provinsi yang terbukti terjadi kecurangan.
Yang menarik, Mahfud mengakui bahwa MK juga turut mempertimbangkan data pemilih di luar Badan Pusat Statistik (BPS). Selama ini, daftar pemilih tetap (DPT) menjadi bahan polemik berkepanjangan antara ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Saat dikonfirmasi, KPU mengaku akan menerima apa pun putusan MK. "Kami siap menjalankan," kata Anggota KPU Andi Nurpati, Selasa (11/8). Kendati begitu, untuk mengantisipasi putusan MK, kemarin KPU Pusat telah mengumpulkan seluruh Ketua KPU Daerah di Jakarta. KPU menggelar rapat koordinasi dengan KPUD dari 33 Provinsi di kantor KPU sejak pukul 14.00 WIB.
Dalam rapat itu, KPU menyiapkan antisipasi putusan MK, termasuk jika lembaga itu memerintahkan pemungutan suara ataupun penghitungan suara ulang. "KPUD sudah siap," imbuh Andi.
Meski menggelar rapat mendadak, Andi tetap optimistis bahwa MK akan memenangkan KPU. Ia beralasan, selama masa persidangan, bukti-bukti yang dibeberkan tim kuasa hukum pasangan Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win) maupun Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto (Mega-Pro) dinilai tidak valid. "Bukti kami lebih kuat, data-data kami lebih lengkap," klaimnya. Catatan saja, JK-Win dan Mega-Pro merupakan pihak yang memperkarakan hasil Pilpres 2009 ke MK.
Jika MK menolak gugatan kedua pasangan ini, KPU akan segera menetapkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono sebagai pemenang Pilpres 2009 dan menjadi presiden terpilih 2009-2014. "Kami harap hasil yang terbaik," ucap Andi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News