Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
ATAMBUA. Jarum jam menunjukkan pukul 10.50 Wita. Tiga helikopter, dua helikopter milik TNI Angkatan Udara (AU) dan satu milik TNI Angkatan Darat (AD) jenis Puma, terbang rendah di langit Atambua.
Para pejabat pemerintah, undangan lain dan awak media sudah menunggu sejak pagi hari.
Helikopter Puma milik TNI AD berada paling depan disusul dua helikopter di belakangnya. Pukul 11.00 Wita, helikopter Puma mendarat. Semua mata tertuju ke helikopter itu.
Hadirin menerka helikopter mana yang ditumpangi Jokowi. Ternyata Jokowi bersama Ibu Negara, Iriana, menumpang helikopter TNI AU paling belakang. Tepuk tangan membahana ketika helikopter yang ditumpangi berhenti di apron.
Mula-mula Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, didampingi Ny. Lusia Adinda Lebu Raya, turun dari helikopter, disusul Menteri Perindustrian, Saleh Husin, dan beberapa pejabat negara lainnya. Selang beberapa menit, Jokowi yang mengenakan baju putih lengan panjang turun dari tangga helikopter dan melambaikan tangan ke arah hadirin.
Jabat tangan seperlunya dengan pejabat yang hadir seperti Sekda Belu, Kapolres Belu, Dandim 1605 Belu, Kajari Belu, Ketua PN Atambua. Jokowi tidak langsung ke ruang VIP Bandara AA Bere Talo.
Jokowi malah menuju penari likurai dan menyalami penari. Sontak saja hadirin menyerbu ingin berjabat tangan dengan Jokowi. Paspampres kewalahan. Jokowi didampingi Ibu Iriani Jokowi, dengan senyum sumringah, melambaikan tangan kepada warga dan menuju ke mobil RI I untuk selanjutnya jalan darat menuju Mota'ain di perbatasan Indonesia dan Timor Leste, di utara Kota Atambua.
Sekitar 20 menit perjalanan darat menaiki bukit, menuruni lembah menuju Mota'ain. Tanpa ada penyambutan protokoler, Jokowi langsung menuju gedung pelayanan satu atap. Memulai dari Unit Karantina, Unit Imigrasi, terus ke Kantor Pelayanan Bea Cukai. Di setiap unit, dibutuhkan waktu 10 menit untuk mendengarkan keterangan petugas.
Pagar betis aparat TNI-Polri tak mampu membendung warga yang ingin melihat langsung sosok Jokowi. Panas terik matahari tidak menyurutkan semangat warga. Jokowi tetap tersenyum dan melambaikan tangan ke arah warga.
Sekitar 30 menit Jokowi dan Ibu Iriana berada di Mota'ain. Melihat sekeliling kawasan itu dari pinggir jembatan pembatas dua negara bertetangga itu. Walaupun keringat membasahi keningnya, Jokowi berkesempatan menerima permintaan warga untuk berjabat tangan dan foto bersama.
Rombongan kembali ke Atambua. Iring-iringan kendaraan melaju santai. Tidak pernah terbayangkan kalau Jokowi tiba-tiba blusukan dalam perjalanan ke Atambua. Di Dusun Haas, Desa Kabuna, Jokowi turun dari kendaraannya dan langsung menuju belakang rumah warga di dusun itu. Di bawah pohon asam, sekitar puluhan orangtua sedang duduk-duduk. Jokowi langsung menuju para orangtua dan ikut nimbrung.
Dan, yang paling mengesankan, Jokowi mengambil posisi duduk di batu yang kelihatan masih basah terkena air hujan. Sedikit bicara, dan seketika itupun Jokowi mengeluarkan sebungkus amplop coklat berisi uang Rp 112 juta. Pesan singkat Jokowi, "Pergunakan uang itu sebaik mungkin untuk beli ternak sapi, Pak Ketua RT tolong diperhatikan".
Jokowi beranjak menuju Atambua. Dasarnya sudah blusukan, Jokowi kembali membuat rombongan harus tahan napas. Jokowi turun menemui warga membeli sirih pinang. Bahkan, yang mencengangkan, ketika sudah masuk area Bandara AA Bere Talo, Jokowi berkesempatan bercengkrama dengan warga yang duduk di pinggir pematang sawah tadah hujan.
Sekitar 10 menit berdialog dengan warga di pematang dengan posisi duduk bersama warga di tanah. Lagi-lagi Jokowi memberikan uang pemberdayaan ekonomi kepada warga senilai Rp 148 juta yang diterima ketua RT setempat.
Figur Jokowi ibarat magnet yang setiap detik memancing warga. Ketika memasuki area Bandara AA Bere Talo, warga menerobos barisan blokade aparat keamanan untuk menyalami Jokowi. Bahkan hingga ke tangga helikopter, warga tetap mengejar untuk sekadar melihat wajah Jokowi. Dan, kejadian di luar dugaan, ketika Presiden Jokowi sudah menaiki tangga helikopter dan sudah melambaikan tangan, selang lima menit, Jokowi turun kembali untuk ke kamar kecil.
Sontak warga mengejar mengerumuni Jokowi. Warga mengejar, berdesak-desakan masuk ke ruangan VIP menunggu Presiden Jokowi untuk bisa berjabatan tangan. Walau sebagian tidak sempat berjabatan tangan langsung, tetapi mereka bisa mengabadikannya melalui kamera digital maupun handphone-nya hingga Jokowi naik kembali ke helikopter TNI AU untuk kembali ke Kupang. (Fredy Hayong)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News