kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Serapan belanja bansos 94%, Kemenkeu pastikan tak akan lampaui pagu


Selasa, 19 November 2019 / 10:57 WIB
Serapan belanja bansos 94%, Kemenkeu pastikan tak akan lampaui pagu
ILUSTRASI. Warga menunjukan kartu Program Keluarga Harapan (PHK) pada acara peluncuran Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai PKH tahun 2016 di Jakarta, Kamis (17/11). Program tersebut bertujuan untuk mengajak penerima Program Keluarga Harapan (PKH) agar mulai belajar


Reporter: Grace Olivia | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan belanja pemerintah untuk bantuan sosial (bansos) melaju kencang sepanjang tahun ini. Hingga Oktober 2019, realisasi belanja bansos mencapai Rp 91,75 triliun. 

Belanja bansos tumbuh 32,7% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Belanja bansos tumbuh paling pesat ketimbang jenis belanja pemerintah pusat lainnya. 

Baca Juga: Mendag Agus Suparmanto beberkan enam target dalam IA-CEPA

Lantas, realisasi belanja bansos sudah mendekati batas pagunya. Sampai dengan Oktober, serapan belanja bansos mencapai 94,53% dari jumlah yang ditetapkan yakni Rp 97,06 triliun dalam APBN 2019. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan belanja bansos konsisten tumbuh double-digit sepanjang tahun ini. “Apalagi tahun depan dengan adanya banyak kartu-kartu. Jadi nanti kita akan lihat,” tuturnya saat menyampaikan kinerja APBN 2019, Senin (18/11). 

Belanja bansos hingga Oktober lalu telah mencakup realisasi PBI sebesar Rp 26,6 triliun, realisasi PKH Rp 32,7 triliun, bantuan pangan Rp 15,8 triliun, dan bantuan bencana Rp 2,6 triliun.

Baca Juga: Proyek Jambaran-Tiung Biru capai 25%

Meski hampir menyentuh pagu, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani memastikan realisasi belanja bansos tidak akan melebihi anggaran yang telah ditetapkan dalam APBN. “Sepertinya tidak akan (melebihi). Sudah 100% (serapan) saja sudah bagus,” pungkasnya, Senin (18/11). 

Belanja bansos, lanjut Askolani, memang terus dikucurkan pemerintah secara konsisten sepanjang tahun ini untuk menopang konsumsi rumah tangga yang menjadi sumber terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Penyaluran bansos yang stabil, menurutnya, terbukti menjaga daya beli dan konsumsi masyarakat sehingga pertumbuhan konsumsi rumah tangga maupun pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan tetap berada di atas level 5% seperti harapan pemerintah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×