kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Sepekan sebelum Lebaran, jalur mudik layak pakai


Senin, 15 Juli 2013 / 14:39 WIB
Sepekan sebelum Lebaran, jalur mudik layak pakai
ILUSTRASI. Drama Korea?Mad Dog adalah salah satu drama Korea underrated yang tak banyak memiliki penonton namun memiliki cerita yang bagus.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, optimistis, sepekan sebelum dan setelah Lebaran, semua jalur utama mudik atau jalur utama nasional dalam kondisi layak dan baik untuk dilewati kendaraan.

Saat ini, proses perbaikan jalur mudik masih terus dikerjakan secara intensif dan serius. Meskipun di beberapa ruas jalan trans nasional masih terlihat rusak dan belum tertangani.

“Seminggu sebelum dan setelah Lebaran mudah-mudahan semua sudah baik. Memang, sekarang belum selesai perbaikannya, tapi kami yakin bisa melayani pemudik dengan baik,” tutur Djoko di Kantor Presiden, Senin (15/7).

Djoko mengatakan, dari pengamatannya beberapa hari terakhir masih terdapat kerusakan di perbatasan pintu gerbang utama provinsi Jawa Barat di sebelah timur, yakni di Kecamatan Losari hingga ke Brebes, Jawa Tengah. Jalan itu masih dikerjakan oleh Kementerian PU.

Demikian juga di jalur lintas selatan dari perbatasan di Provinsi Jawa barat dan Jawa Tengah di sekitar ruas Wangon. “Itu juga masih dalam pengerjaan,” ucapnya.

Djoko menolak jika perbaikan jalur arus mudik lintas jawa ini dikatakan ditangani PU secara berlarut-larut. Pasalnya, ia beralasan, setiap tahun kementerian PU selalu mengecek semua jalan nasional. Mulai dari pemeliharaan secara berkala hingga perawatan rutin.

Pemeliharaan itu bisa berupa menutup jalan-jalan yang telah berlubang dan rusak parah. “Kalau pemeliharaan berkala kalau lubangnya sudah telanjur banyak, itu dilapis lagi. Kalau pemeliharaan berkala sudah tidak bisa dan pemeliharaan rutin juga tidak bisa, maka harus dilakukan rekonstruksi,” imbuh Djoko.

Namun, jika jalan tersebut telah direkonstruksi tahun lalu, dan tahun ini direkonstruksi lagi, maka yang salah adalah Kemenerian PU. Djoko berharap peristiwa seperti itu tidak terjadi.

Anggaran perbaikan jalan khusus untuk kegiatan bina marga dalam perbaikan jalan secara keseluruhan di Indonesia mencapai Rp 30 triliun hingga Rp 40 triliun per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×