Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tetap memegang janjinya untuk meringankan beban pemerintah dengan ikut mendanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 lewat pembelian Surat berharga Negara (SBN).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, sepanjang semester I-2021, BI sudah membeli SBN di pasar perdana sebesar Rp 120,83 triliun.
“Ini terdiri dari pembelian melalui mekanisme lelang utama sebesar Rp 45,38 trliun dan lewat mekanisme greenshoe option (GSO) sebesar Rp 75,46 triliun,” ujar Perry, Senin (5/7) via video conference.
Berlanjutnya pembelian SBN dari pasar perdana untuk pembiayaan APBN tahun 2021 ini dilakukan dengan mekanisme sesuai Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur BI tertanggal 16 April 2021 yang telah diperpanjang tanggal 11 Desember 2020 menjadi 31 Desember 2021.
Baca Juga: Sepanjang semester I 2021, BI telah injeksi likuiditas sebesar Rp 97,34 triliun
Nah, pada tahun 2020 kemarin, BI dan pemerintah juga melakukan kebijakan burden sharing atau pembelian SBN di surat perdana secara langsung atau dengan mekanisme private placement (PP).
Kesepakatan tertanggal 7 Juli 2020 tersebut sudah tidak dilakukan lagi karena itu hanya berlaku pada tahun lalu alias one off policy.
Total pembelian SBN di pasar perdana pada tahun 2020 tercatat Rp 473,42 triliun. Perry mengatakan, pendanaan tersebut termasuk untuk membeli vaksin dan juga biaya kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News