Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
Adapun yang menjadi dasar pembentukan yield SUN dari dalam negeri ialah seberapa kondusif dan stabilnya kondisi perekonomian Indonesia sendiri.
“Jadi bagaimana kita membuat kondisi ekonomi lebih kondusif dan kondisi makro lebih stabil, disertai kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan sektor riil yang baik juga,” lanjut Luky.
Baca Juga: Penyerapan investor pada SBN di 2020 diyakini lebih baik
Di sisi lain, ia menyadari masih ada risiko utama yang membayangi penurunan yield SUN ke depan yaitu risiko mengenai prospek nilai tukar rupiah.
“Tahun lalu yied SUN tenor 10 tahun rupiah turun 12%, sedangkan SUN dollar AS turunnya sampai dengan 35%. Jadi terlihat juga bahwa salah satu risiko yang masih dilihat investor adalah currency risk,” tandas Luky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News