Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati sentimen perekonomian global penuh dengan tekanan sepanjang tahun ini, pemerintah lega lantaran pasar Surat Utang Negara (SUN) tetap positif.
Hal ini menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ditunjukkan oleh rata-rata penawaran awal lelang (incoming bid) SUN di pasar perdana yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
Sepanjang Januari hingga Mei 2019, Sri Mulyani menyebut, rata-rata incoming bid pada lelang SUN di pasar perdana mencapai Rp 37,1 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu di mana rata-rata incoming bid lelang SUN hanya sebesar Rp 29,51 triliun.
"Untuk investor asing juga sama ceritanya. Incoming bid lelang SUN valas tahun ini juga lebih tinggi daripada tahun lalu," ujar Sri Mulyani, Kamis (23/5).
Rata-rata incoming bid investor pada lelang SUN valas sepanjang Januari-Mei 2019 tercatat sebesar Rp 10,65 triliun. Angka ini mencapai dua kali lipat dari rata-rata incoming bid lelang SUN valas periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 5,75 triliun.
Sri Mulyani memandang, peningkatan pada rata-rata penawaran awal lelang SUN menjadi indikasi positif dari kepercayaan dan minat investor terhadap pasar keuangan Indonesia. Meski bendahara umum negara ini tak memungkiri, tekanan global tetap ada terutama pasca Amerika Serikat (AS) kembali menaikkan tarif impor terhadap barang-barang China.
"Awalnya ada harapan terjadi persetujuan antara AS dan China. Sehingga waktu Trump memutuskan menambah tarif seluruh impor China, market dan para pembuat kebijakan tidak mengantisipasi perubahan drastis tersebut dan membuat pasar saham dan obligasi di dunia terpengaruh," terangnya.
Namun, ia memastikan perekonomian dan pasar keuangan Indonesia tetap solid. Hal itulah yang mendorong kepercayaan investor yang terefleksi pada rata-rata penawaran awal lelang SUN sepanjang tahun ini.
Kemkeu mencatat, penerbitan SBN neto hingga akhir April lalu telah mencapai Rp 160,49 triliun atau 41,3% dari target tahun ini yang sebesar Rp 388,96 triliun. Sementara, hingga hari ini, Sri Mulyani menyebut penerbitan SBN gross mencapai 56,17% dari target sebesar Rp 825,7 triliun, didorong oleh setelmen Samurai Bonds kemarin, Rabu (22/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News