kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.602   0,00   0,00%
  • IDX 8.058   142,35   1,80%
  • KOMPAS100 1.115   24,78   2,27%
  • LQ45 797   24,54   3,18%
  • ISSI 283   1,75   0,62%
  • IDX30 415   14,19   3,54%
  • IDXHIDIV20 470   16,89   3,73%
  • IDX80 124   2,76   2,28%
  • IDXV30 132   3,15   2,44%
  • IDXQ30 132   4,57   3,59%

Senjata Ahok bereskan Jakarta: Otot dan keberanian


Senin, 02 Desember 2013 / 13:54 WIB
Senjata Ahok bereskan Jakarta: Otot dan keberanian
ILUSTRASI. Suasana outlet Holywing di Kelapa Gading, Jakarta, Senin (27/6/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.


Sumber: Kompas.co | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, permasalahan Jakarta sangat kompleks. Untuk mengatasi hal itu, pemimpin Ibu Kota harus tegas mengambil keputusan agar masalah tidak berlarut-larut.

Hal itu disampaikan oleh Basuki saat memberikan sambutannya di Rembuk Provinsi 2013, di Hotel Lumire, Jakarta (2/12/2013). Ia mengatakan, pemimpin Jakarta tidak dapat mengulur waktu untuk menyelesaikan masalah karena akan semakin rumit. Jika permasalahan itu diabaikan sementara saja, maka akan muncul permasalahan lain sehingga pemimpin dapat kehilangan kepercayaan dari warganya.

Oleh karena itu, Basuki mengatakan, pemimpin Jakarta harus dapat menghadapi sikap keras yang ditunjukkan oleh sebagian warganya. Diperlukan ketegasan untuk menghadapi warga dengan beragam akal dan pikiran.

"Kalau susun skripsi enak, dimolor-molorin tidak ada yang protes. Beda sama Jakarta. Makanya, yang dibutuhkan tinggal keberanian dan otot untuk menghadapi beragam warga," kata pria yang akrab disapa Ahok tersebut.

Menurut Basuki, salah satu masalah utama Jakarta adalah pemimpin yang telah berpuluh tahun tidak mengeksekusi segala rencana yang ada. Proyek mass rapid transit (MRT), misalnya, telah dikonsepkan sejak 25 tahun lalu. Namun, belum ada pemimpin yang berani mengeksekusi dan merealisasikan program transportasi massal berbasis rel tersebut. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×