Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menerbitkan seluruh Surat Berharga Negara (SBN) dalam denominasi valas di kuartal kedua tahun depan. Hal itu dilakukan dengan mempertimbangkan risiko-risiko global.
"Kami masih melihat global market diliputi uncertanity, misalnya kami juga lihat kebutuhan fiskal di luar negeri, kami putuskan kami masih menggunakan strategi front loading," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman dalam acara Investor Gathering di Gedung Kemenkeu, Senin (18/12).
Ia melanjutkan, rencananya, porsi penerbitan SBN valas mencapai 20% dari total SBN bruto tahun depan atau mencapai Rp 169,28 triliun, yang akan dipenuhi dengan penerbitan tiga mata uang, yakni dollar AS, yen Jepang, dan euro.
Penerbitan dollar AS telah dilakukan pemerintah di awal Desember tahun ini sebesar Rp 40 triliun yang diperhitungkan dalam realisasi pembiayaan kuartal pertama 2018. Nah sisanya, di kuartal kedua tahun depan, pemerintah akan menerbitkan global sukuk pada April, Samurai Bond pada Mei, dan SBN dual currency (dollar AS dan euro) pada Juni.
Untuk diketahui, kebutuhan penerbitan SBN bruto tahun depan mencapai Rp 846,4 triliun. Penerbitan tersebut menjadi salah satu langkah pembiayaan untuk menutup defisit anggaran sebesar Rp 325,9 triliun atau 2,19% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Jumlah itu, terdiri dari penerbitan SBN domestik sebesar Rp 582,1 triliun, SBN valas Rp 145,3 triliun, dan SPN jatuh tempo 2018 sebesar Rp 119 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News