kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.005   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.259   -66,16   -0,90%
  • KOMPAS100 1.096   -11,59   -1,05%
  • LQ45 862   -3,97   -0,46%
  • ISSI 222   -3,48   -1,55%
  • IDX30 441   -2,55   -0,58%
  • IDXHIDIV20 531   -2,60   -0,49%
  • IDX80 125   -1,44   -1,14%
  • IDXV30 131   -0,72   -0,55%
  • IDXQ30 146   -0,67   -0,45%

Selamat, Indonesia menempati peringkat pertama pasar keuangan syariah global


Kamis, 17 Oktober 2019 / 18:59 WIB
Selamat, Indonesia menempati peringkat pertama pasar keuangan syariah global
ILUSTRASI. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN / Kepala Bappenas) Bambang Brodjonegoro (tengah) bersama pemerhati Ekonomi Syariah Masudul Alam Choudhury (kiri) dan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakt


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

Industri pasar modal syariah juga mengalami pertumbuhan positif, di antaranya aset reksadana syariah sebesar Rp 33 triliun, juga sukuk negara dan sukuk korporasi senilai Rp 700 triliun. 

Kapitalisasi saham syariah berdasarkan Indeks Saham Syariah Indonesia mencapai Rp 3.700 triliun pada akhir Juni 2019, dengan total aset sekitar Rp 7,2 triliun yang dikelola BMT. Pertumbuhan investasi syariah semakin didukung dengan pembentukan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). 

Baca Juga: Henan Putihrai (HP) Sekuritas luncurkan layanan wakaf saham

“BPKH dipandang sebagai anugerah bagi investasi syariah dan dianggap sebagai pendorong pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia ke tahap pertumbuhan berikutnya.

Pembentukan BPKH diharapkan akan menciptakan pergeseran tektonik di seluruh pasar modal dan menjadi pengelola dana haji terbesar di dunia yang mengungguli Lembaga Tabung Haji Malaysia dalam dekade berikutnya,” terang Bambang. 

BPKH yang saat ini mengelola sekitar Rp 100 triliun atau US$ 6,57 miliar, kini diberi mandat untuk berinvestasi 50% di luar industri perbankan.

Baca Juga: Gandeng ACO, Envy Technologies (ENVY) kembangkan aplikasi perdagangan

Selain itu, Indonesia juga menjadi negara pertama di dunia dalam penerbitan Sovereign Green Sukuk. Pada Februari 2019, Indonesia berhasil mengumpulkan US$ 2 miliar dari pasar global melalui dual tranche Global Green Sukuk dan Sukuk Global Reguler.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×