Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
Industri pasar modal syariah juga mengalami pertumbuhan positif, di antaranya aset reksadana syariah sebesar Rp 33 triliun, juga sukuk negara dan sukuk korporasi senilai Rp 700 triliun.
Kapitalisasi saham syariah berdasarkan Indeks Saham Syariah Indonesia mencapai Rp 3.700 triliun pada akhir Juni 2019, dengan total aset sekitar Rp 7,2 triliun yang dikelola BMT. Pertumbuhan investasi syariah semakin didukung dengan pembentukan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Baca Juga: Henan Putihrai (HP) Sekuritas luncurkan layanan wakaf saham
“BPKH dipandang sebagai anugerah bagi investasi syariah dan dianggap sebagai pendorong pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia ke tahap pertumbuhan berikutnya.
Pembentukan BPKH diharapkan akan menciptakan pergeseran tektonik di seluruh pasar modal dan menjadi pengelola dana haji terbesar di dunia yang mengungguli Lembaga Tabung Haji Malaysia dalam dekade berikutnya,” terang Bambang.
BPKH yang saat ini mengelola sekitar Rp 100 triliun atau US$ 6,57 miliar, kini diberi mandat untuk berinvestasi 50% di luar industri perbankan.
Baca Juga: Gandeng ACO, Envy Technologies (ENVY) kembangkan aplikasi perdagangan
Selain itu, Indonesia juga menjadi negara pertama di dunia dalam penerbitan Sovereign Green Sukuk. Pada Februari 2019, Indonesia berhasil mengumpulkan US$ 2 miliar dari pasar global melalui dual tranche Global Green Sukuk dan Sukuk Global Reguler.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News