Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
Kemudian, perwakilan Rizal datang ke Direktur SPAM dan menyampaikan ingin ikut serta dalam pelaksanaan/kegiatan proyek di lingkungan Direktorat SPAM. Proyek yang diminati adalah proyek SPAM Jaringan Distribusi Utama (JDU) Hongaria dengan pagu anggaran Rp79,27 Miliar.
"Proyek SPAM JDU Hongaria tersebut dikerjakan oleh PT. MD. Dalam perusahaan ini, Tersangka Leonardo berposisi sebagai Komisaris Utama," ujar dia.
Baca Juga: Revisi UU, Lonceng Kematian Komisi Antikorupsi
Sebelum itu, sekitar tahun 2015/2016 tersangka Leonardo diperkenalkan kepada Rizal di Bali oleh seorang perantara. Leonardo memperkenalkan diri sebagai kontraktor proyek di Kementerian PUPR.
Melalui seorang perantara, Leonardo menyampaikan akan menyerahkan uang Rp1,3 miliar dalam bentuk Dolar Singapura untuk Rizal melalui pihak lain.
"Uang tersebut pada akhirnya diserahkan pada Rizal melalui salah satu pihak keluarga yaitu sejumlah SGD100,000 dalam pecahan SGD1.000 atau 100 lembar di parkiran sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan," ucap dia.
Atas penetapan tersangka itu, RIZ, sebagai pihak yang diduga Penerima disangkakan melanggar pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Sementara LJP sebagai pihak yang diduga Pemberi disangkakan melanggar pasal 5 ayat (1) huruf a atau pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Baca Juga: KPK klaim selamatkan keuangan daerah sebesar Rp 28,7 triliun
Sementara itu, Anggota VI BPK Harry Azhar Azis mengaku kaget dengan penetapan tersangka Anggota IV BPK Rizal Djalil. Ia bilang, belum tahu bagaimana status Rizal ke depannya dalam Anggota BPK, mengingat masa tugas anggota BPK saat ini akan berakhir pada 16 Oktober 2019 mendatang.
"Kami belum tahu ya, kemungkinan akan dibahas dalam rapat anggota," ujar Harry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News