kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Selain Pegatron, ada beberapa perusahaan yang tertarik investasi di Batam


Rabu, 12 Desember 2018 / 17:27 WIB
Selain Pegatron, ada beberapa perusahaan yang tertarik investasi di Batam
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan hingga saat ini sudah ada beberapa komitmen perusahaan asing yang ingin berinvestasi di Batam. Salah satunya, perusahaan elektronik asal Taiwan, Pegatron Corporation. Nantinya, Pegatron akan bekerjasama dengan PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN).

"Tentu kerjasama ini akan berdampak sangat baik, apalagi Pegatron yang merupakan salah satu outsourcing iPhone, jadi kalau saat ini PTSN memproduksi Xiaomi diharapkan kerjasama ini bisa memproduksi iPhone," ujar dia saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (12/12).

Namun sayangnya, Airlangga masih belum bisa memastikan kapan Pegatron bisa merakit iPhone di Indonesia. "Dilihat dulu, ini kan baru masa penjajakan," tambahnya.

Airlangga juga menyatakan, selain Pegatron ada beberapa perusahaan yang berbasis digital yang tertarik berinvestasi di Batam. Untuk Pegatron, saat ini sedang dalam proses meminta insentif ke pemerintah. "Sudah jelas industri elektronik yang masuk dalam industri 4.0 ini akan dapat tax holiday," kata dia.

Airlangga menyebutkan, pertimbangan Pegatron ingin masuk ke Indonesia lantaran adanya perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). "Jadi dengan adanya trade war China-AS, mereka menghendaki ada negara ketiga yang bisa menyuplai smartphone yakni Indonesia," jelas dia.

Tak hanya industri ponsel pintar, industri tekstil dan sepatu juga sudah memberi sinyal, jika pertumbuhan bisnis pada empat yahun- lima tahun ke depan akan dialihkan ke negara lain, salah satunya Indonesia. Bahkan Menperin mengaku, sudah ada beberapa perusahaan yang meningkatkan kapasitasnya di Indonesia.

"Salah satunya yakni Lotte, dampak seluruh dia punya franchaise di China harus dijual dan milik negara lain, dia pilih Indonesia," katanya. Hal itu berlaku untuk keseluruhan lini usaha Lotte mulai dari Petrokimia, digital e-market, bioskop, hingga properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×