Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BANDUNG. Harga daging sapi dan ayam yang mengalami kenaikan beberapa hari terakhir, ternyata berpengaruh positif kepada tingkat konsumsi ikan air tawar.
Kepala Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bandung, Diar Hadi Gusdinar menuturkan, masyarakat banyak yang beralih mengonsumsi ikan air tawar. Setelah harga daging meningkat drastis. Ia memperkirakan peningkatan konsumsi ikan terjadi antara lima hingga sepuluh persen.
"Daripada tidak ada asupan protein jadi lebih baik memilih protein alternatif. Seperti ikan mas, nila atau gurame. Selain itu juga berdampak kepada penjualan para pedagang," ujar Diar di Soreang, Rabu (17/7).
Harga ikan air tawar, yang biasa dikonsumsi masyarakat saat ini mengalami kenaikan. Ikan mas dari sebelumnya Rp 22.000 menjadi Rp 24.000 per kg. Ikan nila sebelumnya Rp 18.000 menjadi Rp 20.000 per kg. Sedangkan ikan lele dari Rp 14.000 menjadi Rp 18.000 per kg.
"Kenaikannya karena selain faktor bulan puasa juga dipengaruhi biaya transportasi yang naik. Walau begitu pasokannya tetap lancar," katanya.
Ketua I Asosiasi Pedagang Pasar Soreang (APPS), Maman Hidayat menjelaskan, dari tujuh pedagang ikan di pasar Soreang biasanya pada hari biasa menjual ikan mas antara empat sampai delapan kuintal. Sebelum bulan puasa hingga saat ini ada kenaikan penjualan antara 20 sampai 30 persen.
"Kenaikan harga daging sapi memang berpengaruh ke penjualan ikan. Jadi banyak warga yang pindah mengkonsumsi ikan. Daripada mahal-mahal harus beli ikan," kata Maman.
Di Pasar Soreang, harga ikan mas saat ini mencapai Rp 25.000 per kg, sebelumnya Rp 22.000. Sedangkan ikan nila Rp 21.000 per kg. Namun untuk jenis ikan nila dan lele masih jarang dijual di Pasar Soreang. (Tribunnews.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News